Pancing dan kailnya pun akan dibuang atau dijual dan kembali melakukan aksi mengemis.
Yang perlu mendapatkan perhatian justru mereka yang "mengemis online" hanya karena terdesak tidak ada jalan lain untuk menyambung hidup dan secara bersamaan terus berusaha untuk keluar dari aksi mengemisnya.
Memilah dan memilih tayangan yang berguna dan berbobot ditengah gempuran konten "sampah" media sosial hukumnya wajib, agar terhindar dari jebakan kubangan konten sampah tak terkecuali konten mengemis online dari oknum warganet.
*****
Mengemis online, hadapi dengan pelit online. Konten-konten sampah tidak perlu lagi di buka, di like, view, subscribe, vote, comment, share apalagi didonasi.
"yo gak ngono rek...," seloroh teman kompasianers asal kota tape, cak fir. "hahahaha..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H