Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Petugas Jaga Perumahan

26 Desember 2022   00:05 Diperbarui: 26 Desember 2022   00:17 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petugas Jaga Perumahan

Dua puluh tahun silam daerah yang hingga sekarang ditempati masih serem karena hampir setiap malam dan siang di waktu tertentu terjadi pencurian terutama barang-barang elektro semacam televisi, tape recorder, cd/dvd player, salon sound dan peralatan elektro lainnya, bahkan kulkaspun sempat jadi barang incaran pencuri.

Seperti pada umumnya sebuah perumahan baru, tetangga masih belum banyak dan tenaga keamanan masih mengandalkan giliran jaga penghuni/warga. Namun cara ini tak sepenuhnya efektif karena seperti yang diketahui bersama mereka adalah warga yang berangkat bekerja di pagi hari dan beranjak pulang sore bahkan ada beberapa yang pulang hingga larut. Konsep jaga bergiliran pun hanya diatas kertas sebab faktanya mereka seringkali hanya pindah tempat tidur, dari yang seharusnya tidur di rumah karena dapat giliran jaga maka mereka dengan niat berangkat jaga tetapi telah kecapaian seharian jatuhnya hanya pindah lokasi istirahat di pos jaga.

Kelengahan ini dibaca oleh para pelaku kriminal sehingga meski dijaga seringkali tindak pencurian lolos dari pantauan.

Selang beberapa tahun kemudian rumah-rumah telah rapat dihuni dan kebijakan pengurus wilayah menetapkan penjagaan bergilir oleh warga diganti oleh petugas jaga yang di upah dari hasil swakelola alias iuran warga.

Alhasil para penghuni semakin jarang berinteraksi satu sama lain disebabkan kesibukan masing-masing, wargapun saling memaklumi. Hanya sesekali bertemu saat ada acara peringatan keagamaan atau hari besar lainnya. Sedangkan rapat warga seringkali diselenggarakan secara daring atau melalui online di google meet atau zoom meeting.

Petugas jaga perumahan, dibayar oleh warga hasil dari swakelola iuran, mempunyai tugas yang berat. Dalam rentang antara pukul 21.00 hingga berkumandangnya adzan shubuh atau sekitar pukul 04.00 lebih. Mereka berkeliling ke seluruh penjuru perumahan dalam satu wilayah area yang menjadi tanggungjawabnya. Memastikan lingkungan dalam keadaan aman dan terkendali. Tugas tanggungjawab ini dilakukan sepanjang malam di setiap hari baik saat musim kemarau maupun ketika datangnya musim penghujan, meski terkadang hujan mengguyur di waktu malam hari.

Demi memanusiakan mereka, diperbaikilah pos jaga yang sudah lama didirikan agar dapat disebut layak, terutama jika hujan datang mereka terhindar dari terkena siraman air yang datangnya dari langit. Sosok mereka disertai dengan peralatan lengkap layaknya petugas jaga.

Petugas jaga tidak diambilkan dari petugas jaga seperti satpam yang bersertifikasi dan telah lolos dari pendidikan yang diadakan oleh aparat berwajib. Rekrutmen berdasarkan dari penawaran kepada siapapun yang bersedia menjadi petugas jaga tanpa seleksi yang detail seperti pada umumnya petugas jaga yang berasal dari satpam. Sebab lain ya karena keterbatasan anggaran untuk mengkontrak satpam beneran.

Berbeda dengan komplek perumahan cluster yang sedari awal disetting menjadi hunian one gate system, dari awal rekrutmen petugas jaga berasal dari satpam yang bersertifikasi sebagai petugas keamanan yang diterbitkan oleh aparat berwajib. Upahnyapun rata-rata sudah diatas Upah Minimum Regional. Mereka profesional memiliki SOP (standart operasional perusahaan) dalam bekerja.

Mereka tahu prosedur apa saja yang seharusnya dilakukan apabila ada orang diluar warga bertujuan berkunjung atau sekedar mencari alamat bahkan dengan para driver online tetap bersikap profesional sebagai petugas keamanan lingkungan perumahan.

Menuntut mereka bekerja secara profesional sementara input rekrutmen yang sekedarnya dengan upah yang belum memenuhi UMR rasanya terlalu berlebihan. Sementara yang dapat dilakukan warga hanya mengingatkan manakala mereka mengalami penurunan kualitas jaga.

Pekerjaan mereka menjadi petugas jaga merupakan pekerjaan sampingan, di kesempatan lain mereka memiliki pekerjaan utama, jadwal jaga mereka atur sendiri diantara sesama petugas jaga, supaya jadwal dua pekerjaan dapat tetap berjalan dan tidak saling mengganggu satu dengan lainnya. Jika disebut kurang profesional memamg iya, dari wargapun tidak dapat berbuat banyak, melakukan pergantian petugas jaga sedikit sulit mencari penggantinya, andai diambilkan dari petugas jaga yang bersertifikat butuh effort lebih.

Sebuah komplek perumahan bukan one gate system, dihuni oleh warga yang berprofesi dan berlatar belakang heterogen, beruntung diantara warga masih saling bertegur sapa dan saling menghormati. Hubungan penghuni dengan petugas jaga pun bertahun-tahun berlangsung harmoni, saling memahami porsi masing-masing, indahnya kehidupan apabila semua pihak saling menghormati.

***

merenda sore di penghujung dua ribu dua dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun