Dengan modal pesangon yang memadai mereka meneruskan usaha yang telah lama dirintis sehingga usaha dapat dikendalikan dari rumah sementara peran sebagai bapak rumah tangga juga dapat dijalani dengan sepenuh hati.
Tipikal lainnya, anugerah softskill dan hardskill yang diperoleh berupa pengalaman berpuluh-puluh tahun bekerja di sebuah perusahaan besar plus kematangannya.
Memulai dengan menggeser profesi lama menjadi profesi terbarukan yang syukurnya tempat kerja baru tidak berjauhan dari tempat tinggal sehingga kedua peran mampu dijalani sekaligus.
 Tetap menjalani profesi atas pekerjaannya dan terus berada bersama-sama dengan keluarga.
Beberapa suami secara sengaja mengajukan pensiun dini dari kantornya setelah mencapai masa kerja pensiun minimal 46 tahun.
Yang perlu digarisbawahi adalah di usia yang relatif masih produktif telah memiliki modal yang cukup baik dari sisi finansial yaitu tabungan dari penghasilan selama bekerja yang bersumber dari gaji bulanan, bonus, jasa produksi dan reward lainnya serta ditambah dengan pesangon dan modal fisik yang masih relatif prima serta kematangan/kedewasaan dalam berpikir.Â
Para lelaki yang berstatus suami rela bertukar peran dengan pasangannya/istri untuk menjadi bapak rumah tangga.
Sehingga totally mampu fokus menangani segala urusan keluarga dari mulai urusan memasak, urusan rumah tangga lainnya, sekolah anak-anak bahkan sebagai konsultan anak-anak yang menginjak remaja menuju dewasa.Â
Menjadi teknisi manakala sarana prasarana rumah tangga mengalami trouble dan masih banyak lagi kegiatan sebagai bapak rumah tangga.
Tujuan yang berbeda dari lelaki paruh baya yang masih terbilang berusia produktif dan cenderung masih memiliki fisik yang prima dengan bertukar peran menjadi bapak rumah tangga.
Bisa jadi untuk menebus masa lalu yang karena kesibukan kantor sehingga jauh dengan keluarga, terutama kebersamaan dengan anak-anak.Â