Keempat, Penyederhanaan dan Fokus yang Lebih Baik. Kurikulum Merdeka dan aplikasi PMM mungkin terlalu kompleks bagi beberapa pendidik dan siswa. Dengan mengganti kurikulum, ada kesempatan untuk menyederhanakan struktur dan fokus pada kompetensi inti yang benar-benar diperlukan. Hal ini dapat membantu guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar, serta memudahkan penilaian hasil belajar.
Kelima, Â Integrasi Teknologi yang Lebih Baik. Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam pendidikan. Penggantian aplikasi PMM dengan yang baru diharapkan dapat menghadirkan fitur-fitur yang lebih canggih dan user-friendly. Integrasi teknologi yang lebih baik memungkinkan pembelajaran yang lebih kolaboratif dan akses informasi yang lebih luas, meningkatkan pengalaman belajar siswa. Pendidik atau guru tidak merasa terjajah oleh aplikasi. Teknologi ada seharusnya untuk memudahkan pekerjaan manusia. Aplikasi diciptakan seharusnya mempermudah pekerjaan guru, dan tidak menjauhkan guru dari muridnya.
Penutup dan Kesimpulan
Penggantian Kurikulum Merdeka dan aplikasi PMM adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan pendidikan di masa depan. Dengan mempertimbangkan dinamika kebutuhan pendidikan, peningkatan kualitas pembelajaran, evaluasi dan umpan balik, penyederhanaan kurikulum, serta integrasi teknologi, diharapkan perubahan ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia.Â
Proses ini tentu saja memerlukan kolaborasi dari semua pihak agar implementasi kurikulum dan aplikasi baru dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Aplikasi yang diciptakan harus mempermudah pekerjaan guru bukan sebaliknya.
Demikianlah kisah Omjay kali ini untuk menjawab pertanyaan seorang kawan guru tentang mengapa mengapa kurikulum merdeka dan aplikasi PMM akan diganti? Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia