Seorang kawan guru yang menjadi pengurus PGRI bertanya kepada Omjay. Mengapa Kurikulum Merdeka dan Aplikasi PMM Akan Diganti? Inilah topik pilihan kisah Omjay kali ini. Sudah terjadi pro dan kontra seputar isu pergantian kurikulum dan aplikasi PMM yang membuat PENDIDIK Makin MUMET.
Pendahuluan
Kurikulum Merdeka dan aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan bagian integral dari upaya pendidikan di Indonesia untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan siswa.Â
Namun, ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya penggantian kurikulum dan aplikasi ini. Artikel kisah Omjay kali ini akan membahas alasan-alasan tersebut dan dampaknya terhadap dunia pendidikan. Pendapat ini merupakan pendapat pribadi.
Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Namun, dalam praktiknya banyak guru yang merasa terjajah aplikasi. Guru tak lagi merdeka dan asyik dengan PMM. Jargon merdeka belajar tak lagi dirasakan guru.
Merdeka belajar yaitu salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya program merdeka belajar ini memiliki tujuan untuk memerdekakan guru dan siswa. Ini sejalan dengan semangat Ki Hajar Dewantara yaitu memerdekakan manusia khususnya dalam hal pendidikan. Tujuannya memang bagus, tapi kurang tepat saat implementasinya.
Berikut ini beberapa alasan mengapa kurikulum merdeka dan aplikasi PMM akan diganti:
Pertama, Telah Terjadi Perubahan Dinamika Kebutuhan Pendidikan. Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi. Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan sebelumnya mungkin tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan siswa di era digital dan globalisasi saat ini. Oleh karena itu, kurikulum baru diharapkan dapat lebih responsif terhadap tuntutan zaman dan meningkatkan kompetensi siswa dalam menghadapi tantangan masa depan.
Kedua, Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Salah satu tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengganti kurikulum Merdeka dan aplikasi PMM, diharapkan akan ada inovasi dalam metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Kurikulum baru dapat mengintegrasikan teknologi terbaru, sehingga siswa lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.
Ketiga, Evaluasi dan Umpan Balik. Setelah diterapkannya Kurikulum Merdeka, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitasnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua menjadi penting untuk merancang kurikulum yang lebih baik dan aplikasi yang lebih efektif. Penggantian ini merupakan langkah untuk memperbaiki kekurangan yang ada.