Mohon tunggu...
Rohmat Kurnia
Rohmat Kurnia Mohon Tunggu... -

Editor, blogger, cyclist, being a good reader for the best writer to be.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal dan Memahami Makna Motivasi serta Mengelolanya

29 November 2010   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

5.     Kebutuhan akan pemenuhan diri

6.     Kebutuhan akan keingintahuan dan kebutuhan untuk memahami

Menurut Maslow tidak ada satupun dari teori motivasi yang telah diterima secara universal, namun setidaknya dapat dipakai sebagai pijakan terhadap pemahaman. Sebelumnya, banyak psikolog yang lebih menekankan pengurangan rangsangan pada kemungkinan tingkatan yang terendah. Suatu organisme yang telah diajarkan untuk memiliki tingkah laku tersebut, lebih banyak ditujukan untuk membawa  keadaan tanpa dorongan yang diinginkan. Banyak sistem psikologis manusia yang pada kenyataanya menerapkan cara ini. Teori-teori kognitif tentang motivasi sekarang ini, bagaimanapun, hanya menggambarkan pencarian manusia terhadap bagaimana mengoptimalisasikan rangsangan daripada menguranginya dan dengan demikian lebih mudah untuk meliputi penyelidikan tingkah laku, kebutuhan akan segala sesuatu, berbagai reaksi estetika, dan rasa ingin tahu.

Dengan memiliki motivasi berarti memiliki tujuan hidup, karena berangkat dari motif yang dimiliki diri untuk menjalani hidup. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki motivasi selalu tahu apa yang harus dilakukannya dan memiliki energi lebih besar untuk itu. Tidak ada hari baginya untuk santai karena ada keinginan yang ingin segera ia wujudkan. Misalnya, seseorang ingin memiliki kendaraan bermotor, karena keinginannya itu, maka ia termotivasi untuk rajin bekerja dan menabung, setiap hari. Bahkan baginya tidak ada alasan untuk bersantai-santai dulu, karena waktu berharga setipa detiknya. Akhirnya, dengan kerja keras orang tersebut akan berhasil mewujudkan apa yang diinginkannya, bahkan mungkin lebih jika proses perjuangannya betul-betul kreatif dan membangun, seperti misalnya selain bekerja sebagai karyawan ia juga nyambi sebagai pedagang, karena digeluti dengan serius ia pun mendapat pelanggan tetap dan modal yang cukup untuk membuka usaha baru.

Dengan demikian, jika merujuk pada penjelasan dan contoh di atas, seseorang yang memiliki motivasi akan bersikap seperti berikut.

1.     Selalu mengaktualisasikan diri dalam kesehariannya karena ia memiliki tujuan hidup, dengan memiliki tujuan hidup ia memiliki alasan untuk giat bekerja dan berusaha untuk mencapai tujuannya.

2.     Memiliki perilaku yang terarah karena tujuan hidupnya telah jelas dan terang, sehingga ia selalu memiliki arahan untuk menjalani kesehariannya dan tahu apa yang harus dan jangan dilakukannya.

3.     Lebih bersemangat dalam mengejar impian, seperti halnya seorang anak yang diiming-imingi hadiah mainan yang diimpikannya jika nilai-nilai di sekolahnya bagus, maka ia memiliki alasan dan tujuan untuk mendapatkan nilai bagus, apa lagi jika hadiah tersebut sudah di depan mata.

Sebenarnya mudah bagi siapapun untuk memiliki motivasi karena pada dasarnya dorongan tersebut ada pada diri setiap individu, yaitu berupa kebutuhan. Akan tetapi, tidak semua orang dapat mengenali motif yang ada pada dirinya atau kurang menyadarinya, sehingga ia membutuhkan input untuk menyulut motif tersebut. Dan jikapun seseorang dapat menemukan dan mengembangkan motivasi dalam dirinya, sebaiknya dilandasi juga dengan kesadaran akan konsekwensi dari usaha yang dilakukan dan kemampuan untuk menggapai kebutuhan yang diinginkan tersebut.

Misalnya, setiap orang butuh akan alat transportasi untuk memudahkannya tiba di tempat yang dituju dengan lebih cepat dan efisien, sedangkan menggunakan kendaraan umum bisa jadi masalah karena pertimbangan kekurangannya, seperti selalu sesak penumpang, rawan kejahatan, sering berhenti, atau sopir yang ugal-ugalan. Dengan demkian, memiliki kendaraan pribadi adalah solusinya. Di sinilah ia harus bijak, apakah jika membeli kendaraan bermotor roda dua sudah sesuai dengan pendapatannya meskipun dengan cara keridit? Jika diraskan dengan keridit cukup menyesakkan, maka sepedalah yang menjadi pilihannya, dengan pertimbangan lebih murah, tanpa harus membuat sim, bebas pajak, dan tentu saja tidak perlu mengisi BBM. Dengan begitu, ia bisa menabung lebih banyak dari sebelumnya dan jika ia telah benar-benar mampu karena tabungannya telah banyak maka tidak menutup kemungkinan kendaraan bermotor roda empatpun  bisa ia beli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun