Mohon tunggu...
Debora Omegadiva. S
Debora Omegadiva. S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga

Hobi saya bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Komunikasi Terapeutik dalam Fisioterapi : Membangun Hubungan yang Mendukung Kesembuhan Pasien

23 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 23 Desember 2024   14:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika terkena cedera parah dan tubuh menderita penyakit atau cedera permanen, kemudian gangguan fisik pada tubuh akibat cedera kalian bisa pergi ke fisioterapi dan yang akan membantu mengani keluhan tersebut ialah seorang fisioterapis. Bagaimana jika kalian sedang merasakan sakit dan saat konsul mendapatkan sikap dan omongan yang tidak enak dari konselor? Pasti kalian merasa tidak nyaman dan tidak memiliki motivasi untuk sembuh kembali karena konselor kurang mengaplikasikan komunikasi terapeutik.

Sebelum membahas bagimana pengaruh komunikasi terapeutik fisioterapi dalam membangun hubungan yang mendukung kesehatan pasien

Taukah kalian apa itu Komunikasi Terapeutik?

Menurut Stuart G.W Komunikasi Terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara konselor dan klien melalui hubungan ini, konselor dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien.

Sekarang kalian telah mengetahui apa itu komunikasi terapeutik, lalu apasih hubungan komunikasi tersebut dengan kesembuhan pasien?

Komunikasi terapeutik terjalin dengan komunikatif dan bertujuan untuk menyembuhkan atau setidaknya dapat melegakan serta dapat membuat pasien merasa nyaman dan akhirnya mendapatkan kepuasan (Yubiliana 2017).

Dengan hal tersebut pelaksanaan komunikasi terapeutik ini bertujuan membantu pasien memperjelas penyakit yang dialami, juga mengurangi beban pikiran dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah ke dalam situasi yang lebih baik. Komunikasi terapeutik diharapkan dapat mengurangi keraguan serta membantu dilakukannya tindakan efektif, mempererat interaksi kedua pihak, yakni antara pasien dengan petugas medis secara profesional dalam rangka membantu penyelesaian masalah pasien (Riadi 2020).

Bagaimana membangun hubungan yang baik dengan pasien melalui komunikasi terapeutik? Ada beberapa tahapan agar kalian bisa melakukan komunikasi ini :

  • Tahap Pra-Interaksi
  • Tahap pra-interaksi yaitu masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan pasien.
  • Tahap Orientasi
  • Taham orientasi atau perkenalan merupakan tahap yang dilakukan fisioterapis pada saat pertama kali bertemu atau kontak dengan pasien.
  • Tahap Kerja 
  • Tahap ini merupakan inti dari seluruh proses komunikasi-terapeutik. Tahap ini fisioterapis bersama pasien menangani masalah yang dihadapi pasien. Bidan dan pasien melakukan pendalaman stressor dan mendorong perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan persepsi, perasaan dan perilaku pasien.
  • Tahap Terminasi
  • Terminasi merupakan akhir dari pertemuan bidan dan pasien. Tahap terminasi dibagi dua yaitu terminasi sementara & terminasi akhir.
  • Terminasi sementara merupakan akhir dari pertemuan fisioterapis dengan pasien,dan selanjutnya akan ada pertemuan berikutnya yang akan dilakukan pada waktu yang telah disepakati bersama antara terapis dengan pasien.
  • Terminasi akhir fisioterapis telah menyelesaikan proses terapi secara menyeluruh.

Untuk mengetahui apakah teori tersebut benar, peneliti melakukan pengamatan fisioterapis ketika sedang melakukan terapi pada pasien.

Pengamatan dimulai ketika pasien datang di Sports Massage Rehability, sebelum mulai terapi fisioterapis memperkenalkan diri dan menanyakan keluhan yang dialami oleh pasien dengan ramah. Dengan hal tersebut pasien merasakan kenyamanan dengan fisioterapis sehingga pasien dapat menjawab dengan jujur. Selanjutnya, fisioterapis menannyakan lebih dalam informasi Riwayat penyakit atau cidera sebelumnya kepda pasien. Hal tersebut tergolong pada tahap Pra-Interaksi pada komunikasi Terapeutik.

Setelah itu, fisioterapis mengarahkan pasien pada posisi yang sesuai untuk dilakukan proses terapi. Sebelum itu fisioterapis menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakuakan, dengan hal tersebut dapat membangun rasa nyaman dan percaya  pada pasien. Selama proses terapi, fisioterapis juga mengajak pasien mengobrol mengenai hal-hal umum yaitu kegiatan sehari-hari, aktivitas olahraga, Pendidikan, dls. Obrolan tersebut memabangun hubungan yang baik sehingga suasana terapi tidak tegang dan santai yang merupakan dari komunikasi terapeutik orientasi dan tahap kerja.

Setelah proses terapi selesai, fisioterapis memberikan evaluasi serta saran kedepannya kepada pasien untuk sesi selanjutnya. Pasien juga diharapkan mampu meberikan bagaimana pengalaman terapinya, hal tersebut masuk pada tahap Terminasi.

Dalam artikel ini kita telah membahas mengenai pengaruh komunikasi  terapeutik dalam hubungan yang mendukung kesembuhan pasien. Diharapkan para fisioterapis mampu menerapkan konsep komunikasi terapeutik dalam menjalankan perannya, sehingga pasien dalam mendapatkan kenyamanan serta membantu efektifitas kesembuhan pasien selama proses rehabilitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun