Setelah itu, fisioterapis mengarahkan pasien pada posisi yang sesuai untuk dilakukan proses terapi. Sebelum itu fisioterapis menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakuakan, dengan hal tersebut dapat membangun rasa nyaman dan percaya  pada pasien. Selama proses terapi, fisioterapis juga mengajak pasien mengobrol mengenai hal-hal umum yaitu kegiatan sehari-hari, aktivitas olahraga, Pendidikan, dls. Obrolan tersebut memabangun hubungan yang baik sehingga suasana terapi tidak tegang dan santai yang merupakan dari komunikasi terapeutik orientasi dan tahap kerja.
Setelah proses terapi selesai, fisioterapis memberikan evaluasi serta saran kedepannya kepada pasien untuk sesi selanjutnya. Pasien juga diharapkan mampu meberikan bagaimana pengalaman terapinya, hal tersebut masuk pada tahap Terminasi.
Dalam artikel ini kita telah membahas mengenai pengaruh komunikasi  terapeutik dalam hubungan yang mendukung kesembuhan pasien. Diharapkan para fisioterapis mampu menerapkan konsep komunikasi terapeutik dalam menjalankan perannya, sehingga pasien dalam mendapatkan kenyamanan serta membantu efektifitas kesembuhan pasien selama proses rehabilitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H