“Kita ke kamar mayat, yuk!”
“Ka-ka-kamar ma-mayat?”
“Iya, kamar mayat. Kan lo lagi sakit gini?”
“Ma-ma-masak ka-ka-kamar ma-mayat, Mak? E-e-emang Ja-ja ma-mayat?” Jaja masih menggigil.
“Oh iya-ya…maksud Mak ke rumah sakit…”
Tiba-tiba hape Jaja bunyi. Di LCD tertulis nama Kiki. Nggak lain nggak bukan, Produser-nya Jaja. Oleh karena Jaja lagi menggigil, yang ngangkat Mak Oneng.
“Assalamu’alaikum. Siapa ini?” sapa Mak Oneng.
“Wa’alaikum salam. Lho, kok hape Jaja berubah jadi cewek?” Kiki heran.
“Ini emang hape Jaja. Yang pegang hape sekarang Mak-nya Jaja…”
“Mak, Jaja mana? Kok belom nyampe kantor? Ada banyak kerjaan, nih…” jelas Kiki.
“Woooi! Lo siapa? Nyerocos aja kayak petasan!” Mak Oneng mulai sewot.