“Jadi boleh ya bos libur sehari?” rayuan terakhir si Jaja.
“NGGAK BISA!!!” Kiki teriak.
Pas teriak, air liur Kiki sampai muncrat kena muka Jaja.
“Nanti siapa yang nemenin Editor ngedit?” tanya Kiki.
Jaja nggak ngejawab. Ia sibuk ngelap air liur Kiki yang hinggap di wajahnya.
“Pokoknya, lo nggak boleh libur!"
***
Keesokan hari, Jaja nggak bangun dari tempat tidur. Mak Oneng heran, tumben Jaja nggak berangkat kerja pagi. Padahal tiap pagi, ia udah berangkat kerja. That’s why Mak Oneng masuk ke kamar Jaja.
“Ja, kenapa lo nggak ke kantor?” tanya Mak Oneng.
Jaja nggak ngejawab. Ia malah menarik selimutnya. Mak Oneng mendekat dan memegang jidat Jaja.
“Waduh, Ja! Badan lo panas! Lo demam ya?” tanya Mak Oneng.
“I-i-i-i…iya M-Mak…” ujar Jaja menggigil.