Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Derita Asprod #4: Sekejam-kejamnya Ibu Tiri, Masih Lebih Kejam...

11 Maret 2016   10:54 Diperbarui: 11 Maret 2016   11:38 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu nggak usah berhenti kerja...”

“Kenapa nggak usah berhenti kerja, Mak?”

“Ya, nggak usah aja…”

“Ya, kenapa, Mak? Jaja pengen tahu alasannya...”

“Duhhh, lo ini keras kepala banget sih kayak Babe lo. Kamu mau Mak kutuk jadi batu akik?”

“Nggak mau Mak. Udah nggak musim soalnya”

“Ya udah kalo nggak mau, nurut aja kata Mak. Lagian sekarang ini cari kerjaan susah. Banyak yang nganggur tahu?!”

“Baiklah kalo gitu, Mak…”

Akhirnya Jaja nurut kata Mak Oneng. Jelas, ia ogah dikutuk jadi batu akik. Mending ia menderita jadi Asprod atau PA, ketimbang jadi batu, meski batunya batu akik.

Meski pasrah untuk tetap jadi PA, ia masih aja nggak habis pikir, kenapa tugas PA banyak ngurus hal-hal yang nggak berhubungan dengan produksi. Tapi ya mau dibilang apa? Perintah Produser ibarat titah sang raja yang nggak boleh ditolak. Jadi bener kata Anto, kadang Produser itu diibaratkan kayak ibu tiri. Kalo Produser-nya kejam kayak ibu tiri, jadilah pepatah begini: “sekejam-kejamnya ibu tiri, ternyata masih kejam Produser”. Hiks!

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun