Mohon tunggu...
Aby Abbad21
Aby Abbad21 Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs N 15 Jakarta

Belajar dan berani menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika "Tolol", "Goblok" dan "Bego" Jadi Tren

25 Agustus 2023   23:27 Diperbarui: 26 Agustus 2023   00:14 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ketika saya membuka pintu rumah mau keluar, ada anak-anak usia SD sedang bermain bola di depan rumah dengan riang, gembira tertawa, lalu  ada yang berteriak kencang "Bego luh, aturan oper ke gua bolanya". Lalu temannya yang lebih kecil menimpali "Susah, goblok, bolanya kenceng banget".

"Udah tau nendang  bolanyan pelan, eh ga ketangkap, dasar goblok luh" kata kawannya " elu yang goblok, engga liat apa kalau bolanya licin, tolol luh" (sambil matanya mlotot)

Ada juga ketika anak-anak bermain game online, yang satu di rumah yang satunya lagi entah dimana cuma terdengar teriak "Begooo .. .begoooo.. tembak..tolol ..ngumpett... Lari anj...g, bangke luh". Kemudian terdengar suara sautan dari hp,
" Anj...g, b...sat, tolol luh kenapa ga kena nembaknya padahal deket, begoo..begooo". (Sambil tertawa).

Ada juga ema-ema saat memarahi anaknya "Bego amat sih luh jadi anak, di suruh beli nasi goreng aja lama banget tolol luh , ade luh tuh,  udah nungguin dari tadi dasar goblok". "Bego, tolol di pelihara".

Yang lebih miris lagi ada anak kecil kira-kira usia sekitar dua tahun atau tiga tahun, ketika nangis  sambil ngomong walau belum jelas suaranya, dia bilang "Ego yuh.... ejing" (maksudnya dia tuh ngomong begooluh, anj..ng".

"Eh bego,  pelajaran apa habis ini? Dijawab ama temennya "Matematika tolol". Yang satu nyahut " Bukan Matematika bego, tapi Bahasa Inggris, goblok luh mah,  gitu aja ga ingat".

Tiba-tiba ada temennya masuk kelas sambil teriak" hai begooo, tolol jangan berisik, ini sekolahan, bukan pasar...pada bego semua neh, bukannya belajar malah ribut, dasar pada bloon luh" (sambil di sorakin temen-temennya ).huuuu huuu huuu.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

(Ada lagi neh kejadiannya)

"Eh tolol minta dong es nya sedikit" lalu temannya memberi sambil ngomel " nih bego tapi sedikit aja yah jangan banyak-banyak, gua haus tolol".
"Iya .. gua juga tau tolol luh". Kata yang minta es.

Dari beberapa kejadian nyata diatas , bisa disimpulkan
1. Ada apa dengan mereka?
2. Sebab apa mereka  mudah sekali dan enteng mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak pantas di ucapkan.

Kata-kata yang sering di lontarkan oleh orang di sekitar kita, dengan kata bodoh, bego, tolol, goblok, bang...t atau menyebut nama-nama hewan yang di anggap haram liurnya oleh umat Islam, atau kata yang di samarkan (enjir, atau anjrit), bahkan anggota vital pun banyak yang disebut oleh anak-anak kecil, dewasa bahkan orang tua.

Sebutan yang tidak senonoh diucapkan oleh anak -anak terpelajar  ampe terdengar jelas ( saya tidak sebutkan karena ga pantas) pikir sendiri aja yah para pembawa kompasiana.

Beratus - ratus kali orang tua menasehati, berpuluh puluh kali guru memberi teguran, tentang hal itu, seakan tidak berpengaruh dan tidak di gubris, saat mereka deket dengan orang tuanya atau ada  guru di depannya ketika dinasehati pasti ia akan menjawab "iya ...engga lagi-lagi".  atau "bukan saya yang ngomong",  atau "saya ga ngomong apa-apa ko". (Padahal terdengar jelas dan mengenali suaranya, masih saja engga ngaku),  Tetapi ketika  kembali bergabung bersama teman, untuk  becanda tetap mereka gunakan kata-kata itu.

Padahal kata goblok adalah kata yang tidak elok di ucapkan kepada siapapun, karena hakekatnya yang mengucapkan sudah merendahkan orang lain dan membuat yang direndahkan menjadi malu, karena kata goblok itu adalah sebutan untuk orang yang bodoh sekali, kalau kata orang jawa "bebel"
Sedangkan kata tolol sebutan untuk   orang yang sangat bodoh (idiot). Pokoknya kalau di katain tolol di tambah goblok, aduuuh bikin sedih, bikin nangis ampe air matanya se ember.

Andai ada seseorang yang tidak terima dengan sebutan itu karena merendahkan harga diri, atau ada orang tua yang tidak terima kalau anaknya di sebut bodoh, tolol, goblok dan bego, maka akan mengakibatkan retaknya hubungan tetangga, teman dan saudara.

Kenapa bisa begitu?

1. Pengaruh keluarga

Mungkin saja saat di rumah, orang tuanya saat berbicara ia menggunakan kata-kata goblok, bego dan tolol, lalu anak mendengar,  merekam dengan memori otaknya dan teringat selalu

2. Pengaruh lingkungan

Bisa jadi di lingkungan tempat tinggalnya banyak orang yang menggunakan kata-kata itu dan di bawa ke rumah atau sekolah.
Saat di rumah dan di sekolah secara replek atau spontan ia ucapkan dengan entengnya lama kelamaan menjadi kebiasaan dan lama di sembuhkan

Apalagi kalau ada tetangga ribut soal anak, atau permasalahan lain yang menimbulkan luapan emosi tinggi sehingga keluar semua kata-kata goblok, bego, tolol dan (ba...sat) di tambah  mengabsen  nama-nama hewan yang tabu di ucapakan untuk merendahkan seseorang.

Solusinya :

1. Tetap untuk menasehati walau memerlukan waktu yang tidak singkat


2. Orang tua atau guru hendaknya menjaga dan dapat menjauhi kata-kata itu di depan anak-anaknya. (Menjadi teladan saat bertutur kata)


3. Memotivasi siapa yang menyebut kata tolol dan bego maka dia sendiri yang tolol dan bego. (Jangan mendoakan seseorang dengan kata-kata yang tidak layak di lontarkan)

Yu...kita bisa untuk tidak.mudah menyebut kata menyakitkan orang lain, walau sifatnya becanda.

Semoga bermanfaat

Kalibaru, 8 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun