Dari beberapa kejadian nyata diatas , bisa disimpulkan
1. Ada apa dengan mereka?
2. Sebab apa mereka  mudah sekali dan enteng mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak pantas di ucapkan.
Kata-kata yang sering di lontarkan oleh orang di sekitar kita, dengan kata bodoh, bego, tolol, goblok, bang...t atau menyebut nama-nama hewan yang di anggap haram liurnya oleh umat Islam, atau kata yang di samarkan (enjir, atau anjrit), bahkan anggota vital pun banyak yang disebut oleh anak-anak kecil, dewasa bahkan orang tua.
Sebutan yang tidak senonoh diucapkan oleh anak -anak terpelajar  ampe terdengar jelas ( saya tidak sebutkan karena ga pantas) pikir sendiri aja yah para pembawa kompasiana.
Beratus - ratus kali orang tua menasehati, berpuluh puluh kali guru memberi teguran, tentang hal itu, seakan tidak berpengaruh dan tidak di gubris, saat mereka deket dengan orang tuanya atau ada  guru di depannya ketika dinasehati pasti ia akan menjawab "iya ...engga lagi-lagi".  atau "bukan saya yang ngomong",  atau "saya ga ngomong apa-apa ko". (Padahal terdengar jelas dan mengenali suaranya, masih saja engga ngaku),  Tetapi ketika  kembali bergabung bersama teman, untuk  becanda tetap mereka gunakan kata-kata itu.
Padahal kata goblok adalah kata yang tidak elok di ucapkan kepada siapapun, karena hakekatnya yang mengucapkan sudah merendahkan orang lain dan membuat yang direndahkan menjadi malu, karena kata goblok itu adalah sebutan untuk orang yang bodoh sekali, kalau kata orang jawa "bebel"
Sedangkan kata tolol sebutan untuk  orang yang sangat bodoh (idiot). Pokoknya kalau di katain tolol di tambah goblok, aduuuh bikin sedih, bikin nangis ampe air matanya se ember.
Andai ada seseorang yang tidak terima dengan sebutan itu karena merendahkan harga diri, atau ada orang tua yang tidak terima kalau anaknya di sebut bodoh, tolol, goblok dan bego, maka akan mengakibatkan retaknya hubungan tetangga, teman dan saudara.
Kenapa bisa begitu?
1. Pengaruh keluarga
Mungkin saja saat di rumah, orang tuanya saat berbicara ia menggunakan kata-kata goblok, bego dan tolol, lalu anak mendengar, Â merekam dengan memori otaknya dan teringat selalu
2. Pengaruh lingkungan
Bisa jadi di lingkungan tempat tinggalnya banyak orang yang menggunakan kata-kata itu dan di bawa ke rumah atau sekolah.
Saat di rumah dan di sekolah secara replek atau spontan ia ucapkan dengan entengnya lama kelamaan menjadi kebiasaan dan lama di sembuhkan