Mohon tunggu...
Aby Abbad21
Aby Abbad21 Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs N 15 Jakarta

Belajar dan berani menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Andai Kematian Bisa Diprediksi

12 Agustus 2023   17:46 Diperbarui: 12 Agustus 2023   17:52 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillah...

"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan kematian" begitulah firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 185.

Kematian adakah terpisahnya ruh dengan jasad, perpisahan ini untuk jangka tertentu, karena kelak ruh dan jasad akan menyatu kembali saat hari kebangkitan yaitu "Yaumul Ba'ts".  Ruhnya kembali kepada Sang Khalik di alam kubur sedangkan  jasad akan terkubur di kuburan. 

Menurut ahli medis kematian disebabkan terhentinya  aktifitas denyut jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh, bila denyut jantung berhenti otomatis berhenti pula seluruh organ tubuh, ia akan lunglai tak berdaya dan tak bergerak kemudian menjadi kaku.

Kematian adalah rahasia dan hak Allah, tidak ada satupun makhluk yang mengetahui kapan, dimana dan dengan sebab apa matinya, datang tiba-tiba, tanpa informasi, tanpa permisi, suka atau tidak, ketika datang kematian tak ada tawar menawar, tidak bisa ditunda sedetikpun dan akan meluncur tepat di titik penjemputan dengan akurat, tidak salah tempat, tidak salah nama, tidak salah orang sekaligus tepat waktu, hari jam menit dan detik, karena semua sudah diatur oleh Penciptanya

Firman Allah dalam An-Nisa 78. :

" Dimana saja kamu berada, kematian akan mendatangi kamu, sekalipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh"

Hidup dan mati adalah dua hal yang  dijalani semua mahkluk, hidup di dunia paling lama kisaran 63 tahun tak jauh dari jarak usia kematian Rasulullah, bila melebihi adalah anugerah yang Allah berikan untuk menambah modal bekal menuju akhirat dengan bekal lebih dari cukup.

Hidup dan mati telah diatur dan dibatasi waktunya, manusia tidak bisa mengatur sendiri kapan dimana dan dalam keadaan apa cuma manusia diberi kesempatan untuk hidup, karena mati dan hidupnya manusia untuk menguji atau menghadapi ujian siapa nanti yang kelak amal ibadahnya yang lebih baik, merekalah yang akan mendapatkan kebahagiaan dan tempat yang penuh kemewahan dan kenikmatan.

"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan seluruh alam".

Karena itulah Allah merahasiakan kematian untuk manusia supaya :

1. Sebagai ujian di dunia agar lolos seleksi untuk mendapatkan gelar muttaqien (orang yang bertaqwa). Menuju Surga 

2. Akar manusia dapat menikmati hidupnya dengan tidak nyaman tetapi tidak lalai.

3. Agar tidak mencintai dunia secara berlebihan dengan lupa kepada Sang Pemberi Rizki.

4. Mempersiapkan ibadah sesuai aturan Islam dengan ikhlas beramal, dengan tidka menunda nunda amal kebaikan

5. Menjadi manusia cerdas yang selalu berusaha melakukan kebajikan setiap saat, agar kuat menghindari kemaksiatan.

Hai saudaraku...

Untuk mempersiapkan kematian yang khusnul khatimah, maka perbanyaklah mengingat mati, dengan :

1. memperbanyak mengingat mati otomatis mencari bekal cukup untuk menyambut kematian

Rasulullah bersabda " Perbanyaklah mengingat sesuatu yang bisa melenyapkan kenikmatan".

Mati bisa menghilangkan kehidupan dunia, memisahkan orang-orang terdekat, suami, istri, anak, orang tua, tetangga, sahabat. Dan hadiah seorang muslim adalah mengingat mati.

2. Bekal wajib

Shalat, zakat, puasa, membaca menghayati mengamalkan isi Al-Qur'an.

3. Berbuat baik kepada siapapun walau pernah terdholimin tersakiti.

Hawai saudaraku..

Andai kematian itu bisa di prediksi amaka ada dua kemungkinan

1. Tidak ada ujian dari Allah karena kematiannya sudah diketahui 

2. Akan menjadi stres karena tidak terima akan berpisah dengan hal-hal yang kita senangi.

Bila kematian sudah terdeteksi (Mustahil)

Bagi yang sudah siap dengan kematian, sudah tahu kapan matinya, dimana matinya dan sebab apa matinya, maka seseorang akan mempersiapkan pernak perniknya.

Mengumumkan kematian lewat sosial media, update status, mengundang seluruh keluarga,  saudara kawan dll. 

Ini adalah contoh yang mustahil:

Matinya tanggal sekian, Hari sekian, Jam sekian, Menit ... Detik.... Lokasi di .... Daerah...kecamatan...kelurahan....jalan ...

Sebab matinya ....

Pasti banyak orang yang akan berduyun-duyun melihat detik -detik kematian saat Malaukut Maut (Izraol) datang tanpa terlihat dengan membawa hp, kamera, video siap siap update status.

Tentu sebagian orang nyaman dan kebanyakan tidak nyaman karena akan merasakan keheningan jiwa. Bila kematian sudah dapat diprediksi.

Cuma Allah memberikan gambaran tentang ciri-ciri kasat mata saja

Seperti rambut sudah memutih, kulit sudah kriput, makan susah mengunyah, fisik sudah melemah, jalan sudah tidak sekencang pelari tertatih - tatih melangkah satu demi satu, sudah buang air di tempat, tidur tidak senyenyak dulu, mata sudah lamur, pendengaran sudah tidak peka, tinggal menunggu kematian dengan memperbanyak ibadah, mengingat kematian dengan dzikir dan beramal baik.

Siap - siaplah tamumu (Malaikat Maut/Izroil) akan datang tanpa mengucapkan salam, langsung masuk ke jiwa dan jantung untuk menarik paksa atau menarik dengan cara halus sesuai amal perbuatan.

Hadits Rasulullah riwayat abi dunia

Bahwa " Sakitnya sakaratul maut itu kira-kira seperti tiga ratus tusukan pedang". Bagi mereka yang ingkar.

Tapi bagi yang beriman, mana kala Izroil.mencabut nyawa ruhnya akan ditarik perlahan lahan penuh penghormatan kepada hamba sholih baik pria ataupun wanita.

 Dalam kutipan  buku Alam kubur dan alam barzah  (Muhammad Anwar) dan ditambah keterangan penulis bahwa :

"siapa saja yang menginginkan keselamatan kubur dan khusnul khotimah hendaknya memelihara empat perkara, yaitu :

1. Menjaga shalat lima waktu dan shalat sunah-sunahnya

2. Bersedekah tanpa henti walau nominalnya tidak seberapa dan dibarengi dengan ikhlas, walau yang diberi sehari hari orangnya yang datang ke rumah kita, di kantor di pasar itu -itu saja. Tanpa berkomentar dan berprasangka buruk tetap kita kasih saja dengan memulai membaca bismillah langsung bersedekah.

3. Memperbanyak membaca Al-Qur'an disela-sela waktu sibuk kita. Pasti ada waktu luang untuk menyempatkan diri mengadu, berdialog kepada Allah melalui bacaan Al-Qur'an 

4. Memperbanyak membaca tasbih, baik bersuara atau dalam hati. Walau sambil bekerja, bertugas, berdagang, hatinya tetap hidup dengan helaan nafas menyebut Asma Allah (takbir, tahlil, tahmid, hauqolah) dan Sholawat Nabi.

Aby, 12 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun