Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

TKDN di Atas Rata-Rata, Pertamina Ikut Gerakkan Ekonomi Nasional

22 Juli 2020   20:04 Diperbarui: 22 Juli 2020   20:00 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pekerja Pertamina di Kilang Minyak (credit: katadata.co.id)

Setiap aktivitas ekonomi menimbulkan adanya efek pengganda (multiplier effect). Hal ini terkait dengan rantai pasok komponen yang mendukung aktivitas ekonomi tersebut.

Jika rantai pasokan komponen itu bisa dipenuhi oleh pelaku dalam negeri, tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Setidaknya akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, menggerakkan produsen dalam negeri, dan secara strategis bisa membuka lapangan pekerjaan, serta menghidupi tenaga kerja lokal.

Inilah urgensi dari kebijakan pemerintah untuk mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada setiap proyek pembangunannya. Hal ini pula yang dipegang erat oleh BUMN di bidang migas, PT. Pertamina.

Terbukti Pertamina telah menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 41,52% saat menyelesaikan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC). Dengan ini, perusahaan plat merah tersebut telah berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%.

TKDN sendiri adalah nilai isian dalam persentase dari komponen produksi dalam negeri, termasuk biaya pengangkutannya yang ditawarkan dalam item penawaran harga barang maupun jasa.

Apabila TKDN ini diterapkan dengan optimal, maka akan mendorong multiplier effect pada perekonomian nasional. Rantai pasok Industri dalam negeri akan terus memproduksi barang atau komponen tersebut, bila industri terus beroperasi maka akan ada penyerapan tenaga kerja.

Di sektor 'supporting' perusahaan atau industri dalam negeri ada UKM yang menjual makanan, minuman dan snack kepada karyawannya sehingga ekonomi di sekeliling industri dalam negeri akan terus bergerak.

Penggunaan TKDN di atas rata-rata pada proyek Pertamina itu berdampak positif pada ekonomi domestik. Misalnya, dari total Capital Expenditure (Capex) proyek PLBC senilai USD 392 juta bisa mendorong penyerapan 3.000 tenaga kerja lokal.

Tak hanya itu, Pertamina juga akan terus mendorong implementasi TKDN pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap dengan target minimal 40% hingga maksimal 50% dari total investasi USD 5,8 miliar.

Dengan begitu akan mendorong penyerapan hingga 20.000 pekerja pada puncak konstruksi dan 500 -- 800 orang pada saat operasional. Hal ini menegaskan komitmen Pertamina untuk menjadi mesin pendorong ekonomi nasional.

Menariknya, dalam 3 tahun terakhir ini, TKDN dalam proyek Pertamina terus mengalami peningkatan. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17% dan naik menjadi 43,16% pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa triwulan 1 2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20%.

Secara keseluruhan, TKDN pada megaproyek RDMP dan Grass Roof Refinery (GRR) ditargetkan mencapai 30 -- 70 persen.

RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe, misalnya, TKDN ditargetkan mencapai 30 -- 35%. RDMP Balongan tahap 1 TKDN nya mencapai 70%, dan Balongan Tahap 2 TKDN nya sebesar 50 -- 60%. Kemudian, RDMP Dumia TKDN nya mencapai 40-50 dan GRR Tuban TKDN nya mencapai 40 -- 50%.

"Untuk komitmen penggunaan local content, Pertamina akan memiliki fungsi yang fokus menangani TKDN Pertamina Group mulai dari Hulu hingga Hilir dan akan menilai TKDN masing-masing proyek sejak fase perencanaan hingga monitoring proyek yang sedang berjalan," kata  Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Karena itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik.

Ia berharap ke depannya cakupan TKDN lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, namun juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.

Di sinilah peran Pertamina sebagai penggerak ekonomi negeri bisa terejawantahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun