Mohon tunggu...
omas arya
omas arya Mohon Tunggu... Lainnya - penulis

di lawan males e

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dulunya Hobi, Sekarang Menjadi Pundi-pundi Penghasilan

21 Desember 2020   17:36 Diperbarui: 21 Desember 2020   17:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal kata DJ atau yang disebut juga dengan disc jockey. salah satunya Muhammad Aris Oktavianto (20) dari dua bersaudara dan ia merupakan anak pertama. 

Mahasiswa yang berasal dari universitas Bhayangkara Surabaya, ia sekarang menetap disurabaya . sejak smp dia sudah menekuni dunia musik, pertama kali alat musik yang dia pengang ialah alat musik keyboard. Hingga ahkirnya ia mulai mencoba musik elektronik atau yang disebut juga dengan dj, tidak hanya di situ ia juga sekarang mengajar sebagai guru di sekolah swasta menengah pertama di surabaya.

Awal mula tertarik dengan musik EDM yang dalam bahasa inggrisnya berarti electronic dance music, sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, awal mulanya ia hanya bermain alat musik keyboard. Lalu pada ahkirnya ada salah satu kakak kelas nya di smp mengajak dan menggenal kan tentang  dunia musik elektronik, mulai dari situ ia mempelajari lebih dalam tentang musik elektronik, bahkan ia mencari tau apa itu EDM,apa itu DJ, hingga remixer.

Setelah ia lulus di bangku sekolah menengah pertama, dia melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan. Dan disitu awal karirnya mulai terbuka. Di tahun 2015 awal masuk smk dia berkenalan dengan seorang dj yang dulu sempat main di salah satu club yang ada di Surabaya yang tepatnya yaitu fourplay  tetapi sekarang dj itu sudah resign. 

DJ Eja-aja namanya. Dj eja-aja yang memberikan bimbingan kepada aris, dan tak perlu waktu yang cukup lama Selama hampir 2 bulan lebih aris bisa mempelajari lebih dalam untuk berbagai music EDM. Dan pada tahun 2015 tepatnya bulan oktober dia sudah mencoba berani untuk tampil di depan umum. 

Dia mendapatkan tawaran job event perform di acara komunitas band Surabaya yaitu 29 komunitas yang waktu itu bertajuk localy session, tanpa berpikir lama dia menerima tawaran job tersebut. Dan dari situ mulai tumbuh channel undangan berbagai event.

Pertama kali dia perform dalam acara resmi yaitu pada tahun 2016  tepatnya bulan agustus, ia mengisi acara di salah satu sekolah di Surabaya, tentunya gugup saat pertama kali tampil di acara resmi. 

Pada waktu itu ia hanya di beri upah 300.000. bagi dia saat tampil pertama kali tidak terlalu memikirkan jumlah banyak uang . rasa senang yang tak terbendung yang belajar nya hanya dalam waktu singkat. Dari dia tampil pertama kali membuatnya semakin terpacu untuk belajar lebih giat.

Menurutnya sekarang dj bisa menghasilkan pundi-pundi uang, ahkirnya dia pernah beberapa kali perform di Surabaya, tentunya banyak sekali relasi yang terjalin pada saat dia perform, bertemu dengan dj ternama yang sudah mempunyai jam terbang tinggi, di situ sesama profesi dj saling bertukar pikiran , saling menambah jam terbang di musik electronic dan tentunya tetap menghibur para pecinta dunia malam atau yang bahasa kerennya anak club. 

Di sisi positif tentu ada sisi negative seorang dj. Pandangan buruk seseorang terhadap profesi dj yang kata orang hanya anak nakal. Padahal dj bukan hanya tentang dunia malamnya saja, tapi bagaimana kita bisa memainkan alat musik elektronik. belum semua orang bisa memainkan alat musik tersebut.

Begitu pula saat orang tua menggetahui bahwa anaknya menjadi dj, memang respon pertama kali orang tua sangat-sangat menolak menjadi dj, karena orang tua menggangap bahwa profesi dj hanya akan merusak moral dan prilaku seseorang karena berada di dunia malam. Orang tua mengawatirkan bagaimana masa depannya jika bekerja di suatu club. Tetapi aris mempunyai tekad yang sangat tinggi untuk menjadi dj professional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun