Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Butuh Proses

24 Februari 2021   13:36 Diperbarui: 24 Februari 2021   13:39 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau hari ini kamu hanya bisa beli atau punya mobil mungil, atau sekalipun cuma naik motor atau masih naik kendaraan umum bahkan berjalan kaki, tenang saja. Nanti ada waktunya kamu memilih kendaraanmu sendiri, apapun yang kamu mau, termasuk mobil impian masa kecilmu, duduk di belakang di dalam mobil yang mewah dan nyaman, sementara sopir pribadimu siap mengantar ke manapun kamu pergi." si Ani masih saja nerocos.

"Kalau hari ini uangmu sedikit di bank, dompetmu tipis, degdegan menunggu awal bulan, takut uang segera habis lagi karena harus bayar cicilan, tenang saja. Nanti ada saatnya kamu bingung harus menyedekahkan ke mana uangmu yang berlimpah? Siapa lagi yang harus diberi? Sedekah model apa lagi yang harus dilakukan? Asal kamu percaya bahwa itu mungkin dan tak mustahil." si Ani melanjutkan nasihatnya.

"Tak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan yang Maha Menguasai Segala Kemungkinan, tak ada yang mustahil bagi doa dan harap semuluk apapun bagi Allah yang Maha Mengabulkan, tak ada yang terlalu mahal untuk Dia yang Maha Kaya, selama kamu berprasangka baik kepadaNya. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan bersabar pada semua ujian karakter yang sedang berlangsung." si Ani masih saja menasihati.

"Pekerjaanmu hari ini, bukan pekerjaan terakhir. Rumahmu sekarang, bukan yang satu-satunya dan selamanya. Apapun kondisimu saat ini, yang belum seperti yang kamu harapkan atau doa-doakan, pada saatnya akan berubah jadi lebih baik lagi. Hidup pada saatnya akan membuatmu bersyukur jika kamu telah cukup bersabar." tegasnya.

"Setiap ada sayembara atau lomba jauh-jauh hari sudah diumumkan ketentuannya. Yang jelas panitia mempunyai kewenangan mutlak untuk menentukan pemenangnya. Keputusan panitia tidak bisa diganggu gugat. Jadi kalau hari ini belum lolos sayembara, ya sabar dan terus belajar jangan putus asa. Itu namanya proses!" kata si Ani menutup nasihat untuk suaminya.

Negeri Atas Awan, 24 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun