Dinda hanya mengangguk. Mengetahui hal ini Bu Rahmat pun terdiam. Beliau tampak merenung seperti tengah memikirkan sesuatu.
Tik, tiba-tiba Bu Rahmat menjentikkan kedua jarinya. Senyum cerah pun tersungging dari  bibirnya. Apa gerangan yang akan dilakukan Bu Rahmat? Ternyata Bu Rahmat mengambil alat tulis warna-warni, lalu mengajak Dinda duduk di ruang tamu.
"Yuk kita gambari maskernya biar lucu!" ajak Bu Rahmat. Dinda yang awalnya penasaran segera mengerti maksud bunda. Ia pun tersenyum. Dengan penuh semangat ia menggambar maskernya dengan motif bunga dan kupu-kupu. Pengalamannya menjuarai berbagai lomba lukis anak-anak membuat Dinda lancar dalam menuangkan kreativitasnya. Tak lama kemudian pekerjaan itu pun selesai.
"Wah, gambarnya indah sekali!" puji Pak Rahmat. "Terima kasih ayah." jawab Dinda riang. Dinda pun tampak puas dengan hasil karyanya. Kalau semula Dinda menolak mengenakan masker, justru kini ia tampak tak sabar untuk memakainya. "Bunda, ayah sekarang aku suka pakai masker," kata Dinda. Bu Rahmat terharu sekaligus lega karena rencana periksa ke Puskesmas bisa terlaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H