Nah, untuk skripsi kita juga sami mawon:kita tuliskan deh secara singkat ulasan tentang metodologi-metodologi yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan penelitian kita (secara rough scanning saja deh), plus-minusnya, dan tentang kecocokannya dengan penelitian yang akan kita lakukan. Dengan ini ‘kan jadi jelas kenapa kita memakai metoda yang kita pakai dalam penelitian skripsi ini, nggak “ujug-ujug” dipakai begitu saja...
Misalnya kita tuliskan dalam format sebagai berikut:
Setelah metodologi “kasar”nya dipilih, misalnya dengan naik kereta api, sekarang kita pikirkan (dan tuliskan) metodologinya secara lebih rinci. Misalnya (untuk kasus dari rumah kita di Bandung ke Plasa Tunjungan di Surabaya tadi), secara list bisa kita tuliskan sbb.a :
- Dari rumah kita naik ojek sampai ke jalan besar
- Kita naik angkot jurusan ke stasiun Bandung.
- Sesampainya di stasiun kita turun
- Menuju loket penjualan karcis
- Membeli karcis jurusan Bandung-Surabaya
- Menuju ruang tunggu, duduk menunggu sambil membaca koran
- Setelah hampir saatnya berangkat, menuju pintu masuk ke peron, menunjukkan karcis dan KTP kepada Petugas
- Menuju kereta api
- Mencari gerbong dan nomor tempat duduk yang sesuai dengan keterangan yang tertera pada karcis kita
- Perjalanan menuju Surabaya
- Sesampainya di Stasiun Gubeng Surabaya kita turun lalu mencari taxi
- Perjalanan dengan taxi menuju Plasa Tunjungan
- Sesampainya di Plasa Tunjungan, kita membayar taxi lalu turun
- Selesai deh...
Nah begitulah kira-kira analoginya kalau kita membuat metodologi penelitian. Setelah memperhatikan dan menimbang mengenai cara apa yang kita pilih untuk pelaksanaan penelitian kita, kemudian kita tuliskan metoda penelitian kita dengan serinci mungkin. Biasanya metoda penelitian ini disampaikan dalam bentuk diagram alir (flow-chart) yang kemudian diberi penjelasan yang cukup rinci.
- Data Dan Informasi Yang Dibutuhkan
Adalah penting sekali bagi kita untuk tahu data apa saja yang kita perlukan dalam penelitian skripsi kita, datanya ada di mana, mudah diakses tidak datanya, dan kalau sukar bagaimana caranya agar kita mendapat akses terhadap data tersebut, dan sebagainya. Adakalanya kita harus mewawancarai “orang-orang penting”(baik itu Pejabat Pemerintah ataupun para Presiden Direktur di perusahaan-perusahaan swasta yang besar), lha ya kita pun harus punya akses dong... (tentang yang ini, nanti deh Om-G ceritakan di tulisan lain ya?).
Semua itu tidak lain adalah agar kita tahu sebelumnya, tentang apakah penelitian skripsi kita “do-able” ataukah tidak. Lha kalau kita tidak punya data, mau ngapain coba?
- Cara Pengumpulan Data
Pada tahap ini kita harus memikirkan pula tentang bagaimana data dikumpulkan. Apakah data sekunder yang hanya tinggal kita kutip dari buku, dari makalah, atau dari internet, ataukah harus data primer. Untuk data primer, misalnya kita pikirkan tentang: dengan alat apa mengukurnya, bagaimana cara mengukurnya.
Kalau perlu eksperimen, kita pikirkan desain eksperimen (design of experiment)nya, bagaimana urutan perlakuan/treatmentnya,apakah perlu “pengkondisian” bagi para responden, berapa kali diukur, dan berapa selang waktu antar pengukuran, dan lain sebagainya.
Kalau memakai kuesioner, misalnya kita pikirkan tentang hal-hal berikut ini: apakah variable-variable yang ingin diketahui, apakah sudah tersedia kuesioner yang sesuai ataukah harus kita bikin atau kembangkan sendiri. Kalau memakai kuesioner orang lain, adakah penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan. Kalau kita perlu mengumpulkan para staff perusahaan untuk suatu FGD (FocusGroupDiscussion), mestinya harus kita pikirkan pula bagaimana caranya agar hal itu memungkinkan untuk dilakukan (karena kadang-kadang perusahaan tidak akan mengijinkan kita untuk mengumpulkan semua key-persons yang kita perlukan hadir dalam FGD, sehingga FGD mungkin perlu dilaksanakan secara bertahap).
- Responden
Bila kita memerlukan responden, jangan hanya jumlah nya yang kita pikirkan ya... (kadang-kadang para mahasiswasuka berpikir: pokoké jumlah responden 30, beres!) [Hehe, culun banget ya..? Itu mah biasa lah, namanya juga anak-anak... Ya kalau kita tahu, kewajiban kita lah memberitahu mereka, iya nggak?). Hal yang juga penting untuk direncanakan adalah karakteristik responden: usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, strata ekonomi, dan lain sebagainya. [Juga agar dipikirkan prosentase untuk masing-masing jenis responden tadi]. Hal yang juga penting adalah: kalau sebuah data memang tidak akan kita olah, jangan dimasukkan ke dalam kuesioner].