---------
- Calon-calon topik yang pada akhirnya akan kita seleksi itu hendaknya berada di bidang-bidang yang paling kita kuasai dan paling menarik bagi kita, agar nanti dalam pengerjaannya kita tidak mengalami terlalu banyak kesulitan (karena paling kita kuasai) dan kita pun enjoy pada saat mengerjakannya (karena paling kita minati)[4].
Sudah terkumpul beberapa topik untuk skripsi kita? Nah, kita ambil selembar kertas (satu atau satu set untuk masing-masing topik), lalu kita lengkapi dehmasing-masingcalontopik tadi dengan “pointers”[5](hanya) mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan skripsi kita, yaitu mengenai hal-hal berikut ini: latar belakang penelitian, judul, tujuan penelitian, deliverables, metodologi penelitian, data dan informasi apa saja yang dibutuhkan (harus serinci mungkin), data-nya ada di mana, cara pengumpulan data, responden, cara pengolahan data, analisis yang akan dilakukan, antisipasi kesulitan yang mungkin terjadi dan kemungkinan cara penanggulangannya, jadwal pelaksanaan penelitian skripsi, dan lain-lainnya.
- Latar Bel
akangPenelitian.
Yang paling penting di sini adalah alasan kenapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan. Lha kalau penelitiannya nggak penting, ngapain skripsinya dibikin? Trus karena penelitian kita pasti tidak berdiri sendiri, kita cari deh, secara serius, penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian yang aka kita lakukan (yang nantinya akan kita tuliskan juga sebagai refference).
Jangan hanya dari buku ya? Pleasedeh, Adik-adik ‘kan mau jadi sarjana (atau magister S2), mestinya kalau kita googling pun akan ada banyak makalah/tulisan yang berkaitan, yang biasanya lebih baru daripada yang ada di buku! Kemudian, kalau misalnya refference yang kita tuliskan di daftar pustaka skripsi S1 kita ada 15-20, berarti jumlah makalah yang harus kita baca adalah sekitar 150-200 artikel, karena biasanya yang terpakai menjadi refference hanya sekitar 10%-nya.
Tips: terlepas dari nanti terpakai sebagai refference atau tidak, makalah atau paper yang sudah kita baca, kita buat ringkasanisi-nya (yang amat sangat ringkas) agar kapan-kapan, kita dapat dengan mudah menemukannya kembali, misalnya ditulis dengan format sebagai berikut:
(**) Ini berkaitan dengan hal-hal penting tentang penelitian, yang bisa berpengaruh terhadap hasil penelitian, misalnya metodologi yang dipakai, tools, temperatur, dsb. Atau bisa juga yang berkaitan dengan responden penelitian: usia, jenis kelamin, pekerjaan, etnis, kota, dll.
Nah, tabel di atas juga akan berguna lagi lho untuk kita, karena biasanya dalam “latar belakang” ini kita diminta untuk menuliskan pula “Penelitian-penelitian Terdahulu”. Setelah menyeleksi dan mengambil hanya yang akan terpakai sebagai refference, “Penelitian-penelitian Terdahulu” ini bisa kita tampilkan, misalnya dengan format sebagai berikut:
- Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya ditulis dengan sangat tegas, to-the-point, jangan multi-tafsir a.k.a ambigue. Misalnya kalau judulnya adalah “Perancangan Ulang Tata Letak Tuts Keyboard Komputer Untuk Pemakai Pemula Berbahasa Indonesia Berdasarkan Kriteria Kecepatan Ketuk Dan Kelelahan Jari Tangan”, maka mungkin kita dapat menuliskan bahwa tujuan penelitian tersebut adalah: Rancangan ergonomis tata letak keyboard komputeryang sesuaiuntuk pemakai pemula berbahasaIndonesia berdasarkan kriteria kecepatan ketuk dan kelelahan jaritangan.
- Deliverables
Yang dimaksudkan dengan “deliverables”di sini adalah hasil penelitian yang bisa di-delivered. Output dari penelitian gitu deh...