Mohon tunggu...
OlIvio NIM 55522120021
OlIvio NIM 55522120021 Mohon Tunggu... Konsultan - OlIvioTritusia Asmoro - Mahasiswi S2 Mercubuana

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Mata Kuliah Perpajakan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

CPMK14_Rerangka Pemikiran Rosce Pound dan Tibor Machan Pada Tax Haven Country_Pajak Internasional_Prof Apollo

15 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : prof Apollo

Namun, ada beberapa pertimbangan:

  • Keadilan Sosial: Meskipun Machan mendukung kebebasan individu, ia juga mengakui pentingnya keadilan. Penggunaan tax haven oleh perusahaan multinasional besar untuk menghindari pajak dapat dianggap tidak adil, terutama jika hal itu berdampak pada layanan publik di negara asal.
  • Konsekuensi Sosial: Penggunaan tax haven secara massal dapat berdampak negatif pada perekonomian suatu negara, seperti mengurangi pendapatan pajak yang dapat digunakan untuk pembangunan.

Kaitan dengan Roscoe Pound

  • Kepentingan Bersaing: Pound melihat hukum sebagai alat untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan yang bersaing dalam masyarakat. Keberadaan tax haven memperlihatkan adanya konflik kepentingan antara kepentingan individu (meminimalkan pajak) dan kepentingan kolektif (mendapatkan pendapatan pajak untuk kepentingan umum).
  • Rekayasa Sosial: Pound melihat hukum sebagai alat rekayasa sosial. Peraturan perpajakan internasional yang bertujuan untuk membatasi penggunaan tax haven dapat dianggap sebagai upaya rekayasa sosial untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan efektif.

Namun, ada beberapa perbedaan:

  • Fokus: Pound lebih fokus pada kepentingan kolektif dan peran hukum dalam menciptakan tatanan sosial yang harmonis, sedangkan Machan lebih menekankan pada hak-hak individu dan kebebasan.
  • Solusi: Pound cenderung mencari solusi kompromi yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan, sementara Machan lebih cenderung mencari solusi yang memaksimalkan kebebasan individu.

Kesimpulan

  • Tax haven adalah cerminan dari berbagai nilai dan prinsip yang saling bertentangan.
  • Pemikiran Machan memberikan justifikasi filosofis bagi keberadaan tax haven dari perspektif kebebasan individu dan pasar bebas.
  • Pemikiran Pound menyoroti aspek sosial dan politik dari penggunaan tax haven, terutama terkait dengan keadilan dan keseimbangan kepentingan.

Dalam konteks tax haven, kita dapat melihat bahwa kedua pemikiran ini menawarkan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi. Pemahaman yang komprehensif terhadap isu ini membutuhkan pertimbangan terhadap berbagai faktor, termasuk aspek ekonomi, hukum, sosial, dan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun