Mohon tunggu...
olivia tyas ayu Kartika
olivia tyas ayu Kartika Mohon Tunggu... mahasiswa

saya memiliki hobi membaca novel dan cerita sejarah dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Anak Yatim Piatu

22 Desember 2023   07:43 Diperbarui: 22 Desember 2023   07:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tak sanggup dimana saat aku membaca semua Impian ku disanalah juga  terbayang wajah pakde ku yang sangat mendukung Impian ku tapi wajah renta nya tak dapat membohongi bahwa ia sudah sangat renta untuk berkerja dan menyekolahkan ku lebih tinggi lagi.

Hati ku rasanya sangat lah berat untuk menghapus semua Impian yang Selama Ini aku harapkan ingin rasanya memukul dan meluapkan semua emosi ku tapi apalah daya ku, lalu ku tutup buku tersebut mengusap air mata ku dan menyimpan buku itu Kembali pada tempatnya.

Aku keluar dari kamarku dan keluar rumah memutuskan untuk membantu pakde membajak sawah yang selama ini menjadi mata pencarian pakde untuk menghidupi keluarga kami.

Malam pun tiba, setelah melaksanakan sholat kami mulai berkumpul dan duduk di atas lantai yang beralaskan tikar bambu seperti biasa jika waktu makan tiba kami akan berkumpul dan makan Bersama dengan lauk serta sayur yang sederhana yang menjadi menu andalan dirumah kami hanya tempe goreng dan daun singkong sebagai lalapan.

Selama kami makan pakde banyak membahas mengenai perkulihan yang ingin diriku daftarkan. Aku yang mendengarkan pembahasan pakde yang Kembali membuatku merasa bersalah dan teringat Kembali untuk membuang semua impianku.

Bude pun mulai memancing diriku untuk ikut berbicara di dalam percakapan mereka

" Oh ya jadi gimana masalah pendaftaran kuliah kamu? Udah dapat kampus yang sesuai?"

" Iya bude aku sudah mendaftar dibeberapa kampus tinggal menunggu pengumuman keterima atau engganya bude" jawabku

" Ya baguslah kalau begitu, semoga saja kamu ga keterima di kampus yang mahal banget siapa yang mau bayar kalau mahal ini aja buat makan susah kok" kata bude dengan wajah yang tampak judes

" Heh ibu jangan bicara seperti itu doakan saja keponakan mu ini agar bisa keterima di kampus impiannya jangan buat dia patah semangat bu, kan bapak sendiri yang minta dia untuk melanjutkan ke perkulihan jadi mau mahal atau tidak itu urusan bapak yang penting dia keterima dan dapat berkuliah bu" jelas pakde

" Hah... ya ya terserah bapak saja ibu Cuma bilang saja kok, pengumuman penerimaannya kapan masih lama?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun