Aku mencintaimu dengan nafas yang tersisa dari TuhanÂ
Menyayangi mu dari umur yang diberi TuhanÂ
Dengan segenap harapan membangun kehidupanÂ
Berharap ridho datang dari TuhanÂ
Tapi suatu hari petir datang dan menyambar hubungan kitaÂ
Ia datang dengan pesan bahwa kita berbedaÂ
Bahwasanya Tuhan kita tak samaÂ
Hari itu aku menjadi egois dan murkaÂ
Aku memintamu untuk datang ke Tuhan KuÂ
Mengemis dan memohon agar kamu tahuÂ
Bahwa rasa cinta ku sudah berubah menjadi nafsuÂ
Nafsu yang ingin memilikimu dan berharap kau melupakan Tuhan mu
Lalu aku menangis, dan tangis ku hari itu disadarkan akan sesuatuÂ
Seorang pria denga tangan hangat  yang menepuk pundakkuÂ
Tersenyum pada ku dan mengatakan, nanti kita bertemuÂ
Di kehidupan selanjutnya dengan Tuhan yang sama
Dan rasa yang sama ..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H