Awalnya saya tidak pernah tahu dan tidak pernah tertarik untuk tahu siapa RJ Lino. Hingga suatu ketika nonton berita TV One saat penggerebekan Pelindo II oleh Bareskrim dan RJ Lino ditelepon Sofyan Jalil membuat saya mengernyitkan dahi, ini orang belagu bingit. Mentang-mentang kenal dekat dengan Menteri Sofyan Jalil. Sepertinya, RJ Lino layak deh dapet tindakan keras dari Polisi.
Minimnya informasi tentang RJ Lino sayapun berasumsi, ini orang sangat berbahaya. Cuma seorang Dirut BUMN berani-beraninya mengancam presiden jika diganggu lebih baik berhenti saja.
Dari situ saya mencoba mencari informasi tentang siapa sih RJ Lino? Seberapa hebat, seberapa jahat, seberapa membahayakan seorang RJ Lino bagi negara, hingga 4 (empat) institusi negara kompak mengeroyoknya.
4 Orang Gila Pilihan Jokowi Bangun 35.000 MW, 1000 Tol, 25 Pelabuhan
Ini Enam CEO BUMN Pilihan Tempo
RJ Lino sukses kembangkan sdm Pelindo II
Iwan Fals dan Ahok pun Dibikin Geleng Kepala oleh RJ Lino
Profil Richard Joost Lino, Direktur Utama PT Pelindo II
Richard Joost Lino di Merdeka dot com
Rj Lino minta 3 syarat sebelum jadi bos Pelindo II
Richard Joost Lino, profesional korban syahwat politik.
Kasus dwellingtime, sebagai pintu masuk dan menjadi legitimasi beberapa pihak menjadikan Pelindo II khususnya RJ Lino sebagai target sasaran. Momentum tersebut ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menyerang secara tidak langsung Pemerintahan Jokowi-JK. Langkah-langkah sistematispun dilakukan dengan harapan sekali dayung 2-3 pulau terlampaui, sekali tepuk 2-3 lalat kena kepret.
RJ Lino dengan Pelindo II adalah salah satu ujung tombak yang menjalankan program percepatan pembangunan sektor maritim Pemerintahan Jokowi-JK. Sebagai seorang profesional tulen, tentu saja RJ Lino sangat lemah dukungan politiknya. Dan sepertinya bagi pihak-pihak yang berkepentingan RJ Lino sangat pas dijadikan target utama dan pertama.
Pertanyaan besar, mengapa seorang RJ Lino begitu istimewa, luar biasa seolah-olah Lino dapat membahayakan negara melebihi sang the untouchable SN, MRC dan kasus BLBI serta Century. Hingga 4 institusi negara dimanfaatkan untuk bergerak bersama-sama dengan kewenangannya masing-masing bersatu padu, bahu-membahu menumbangkan RJ Lino. Karena bukan politisi otomatis RJ Lino harus menghadapi pengeroyokan itu sendirian.
BARESKRIM
Di awali penggerebekan Pelindo II oleh Bareskrim dipimpin Budi Waseso melakukan penyidikan TPK pengadaan 10 mobile crane di Pelindo II dan hanya berhasil menjadikan Direktur Teknik Operasional Pelindo II, Ferialdy Noerlan (FN) sebagai tersangka. Aksi sensasi ala infotainment adalah sebagai upaya pembentukan opini publik “trial by the press” RJ Lino adalah seorang penjahat yang berbahaya dan layak dibasmi.
PANSUS PELINDO II
Reaksi DPR RI, adalah aksi lanjutan sensasi infotainment ala Buwas. Di landasi oleh sikap RJ Lino yang dianggap arogan saat ditelepon Sofyan Jalil waktu penggerebekan oleh Bareskrim serta adanya indikasi potensi kerugian negara akibat pengadaan mobile crane. Rieke Dyah Pitaloka dkk pun membentuk Pansus Pelindo II. Akan tetapi belakangan Pansus Pelindo II justru tidak membahas secara khusus pengadaan mobile crane. Dengan alasan kasus tersebut sudah ditangani Kepolisian. Dan pansus mengembangkan agendanya pada pelanggaran aturan perpanjangan kontrak pengelolaan pelabuhan anak perusahaan Pelindo II bersama perusahaan asing.
Perpanjangan/ renegosiasi JICT dengan HPH adalah kebijakan terobosan untuk mendapatkan proporsi share yang lebih menguntungkan serta untuk memperoleh dana segar guna pembangunan infrastruktur serta pengembangan pelabuhan-pelabuhan dibawah Pelindo II.
Jika perpanjangan kontrak tersebut bermasalah, mestinya sejak awal tidak akan pernah terjadi. Mengingat kebijakan RJ Lino tersebut diawasi oleh Komite Pengawas (Oversight Committe) Pelindo II dan secara rutin diperiksa oleh BPK.
Komite pengawas beranggotakan Erry Riyana Hardjapamekas, Faisal Basri, Lin Chi Wei, Natalia Soebagyo, dan Fickry Assegaf. Adalah nama-nama yang tidak diragukan kapasitas, kompetensi dan integritasnya. Penjelasan Oversight Committee bahwa PT Pelabuhan Indonesia II dan Hutchison Port Holding (HPH) untuk pengelolaan terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Pembahasan Pansus lebih pada pelanggaran aturan dan administratif. Yang mestinya juga telah selesai saat pemeriksaan BPK. Diabaikannya penjelasan pengawas pelindo tersebut, apakah berarti Faisal Basri dkk begitu bodoh? kok memberikan penjelasan yang berlawanan dengan kesimpulan pansus?. Jika terjadi pelanggaran-pelanggaran administratif dan aturan, apakah berarti BPK tidak melakukan pemeriksaan dengan seksama dan tidak memberikan rekomendasi perbaikan?.
Apresiasi, penghargaan-penghargaan dari berbagai kalangan terhadap keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai Pelindo II bagi Pansus Pelido II tidak ada artinya sama sekali. Berhasilnya sebuah terobosan tapi menabrak aturan tetap saja merupakan kekeliruan yang tak termaafkan. Bagi Pansus hasil positif gak penting prosedurlah yang utama. Semangat Pansus bukan semangat untuk perbaikan akan tetapi semangat untuk membunuh, menghancurkan serta menumbangkan RJ Lino.
Pansus Pelindo II, menghasilkan kesimpulan Menteri BUMN dan RJ Lino melanggar aturan serta berpotensi merugikan negara. Dan memberikan rekomendasi kepada Presiden untuk memecat RJ Lino serta menggusur Rini Sumarno sebagai menteri BUMN.
Respon Pemerintah yang normatif, akan mempelajari dan mempertimbangkan secara obyektif rekomendasi Pansus Pelindo II membuat RDP dkk berang. Hingga kemudian RDP dengan gagah berani mengancam jika tidak ditindaklanjuti dengan baik, bukan tidak mungkin Presiden bisa dimakzulan.
MENTERI KOORDINATOR KEMARITIMAN
Sejak awal Menko Maritim Rizal Ramli menyatakan biang keladi kasus dwellingtime salah satunya adalah Pelindo II. Karena menurut RR, Pelindo II adalah pihak yang paling diuntungkan lambatnya dwellingtime. Padahal dwellingtime adalah masalah perizinan bukan bongkar muatnya.
Ketika Pansus Pelindo II sedang galak-galaknya di sidang Pansus, Menko RR justru terlihat akrab bersama Masinton Pasaribu melakukan Sidak ke Pelindo II tanpa mengundang sang tuan rumah. RR melakukan aksi simbolis membongkar railway di terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok.
Menko RR dalam memberikan keterangan di Pansus Pelindo mendapatkan tanggapan yang sangat meriah dan gegap gempita dari anggota Pansus. Secara terbuka, Menko RR selaku atasan Menteri BUMN dan Pelindo II memberikan keterangan dan pernyataan yang justru menyudutkan bawahannya. Bahkan masih dengan gaya khas provokatifnya, RR mengatakan ada beking dibelakang RJ Lino. Yang belakangan RR mengistilahkan dengan Peng-peng.
Dari ketiga aksi oknum-oknum di tiga institusi institusi negara tersebut tidak berhasil menggoyahkan RJ Lino. Hingga digunakanlah lembaga superbody paling sakti di Indonesia sebagai senjata pamungkas membumi hanguskan seorang RJ Lino.
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
Menurut KPK, kasus RJ Lino karena ada laporan masyarakat pada beberapa tahun yang lalu dan RJ Lino telah diperiksa KPK pada bulan April 2014. Keterangan yang pernah diberikan RJ Lino saat pemeriksaan KPK, bahwa pengadaan QCC tahun 2010 telah dilakukan prosedur pengadaan sesuai aturan. Setelah 10 kali gagal lelang secara prosedur bisa dilakukan melalui mekanisme penunjukkan langsung. Jika ditengarai ada kerugian negara, RJ Lino mempertanyakan kenapa pengadaan barang QCC sejenis di pelabuhan Belawan dengan spesifikasi hampir sama tapi harga lebih mahal 60% justru tidak ada yang mempermasalahkan?.
Anehnya, Ketua Pelaksana KPK Taufiqurahman Ruki seperti tergesa-gesa. Status RJ Lino sebagai tersangka pengadaan 3 Quay Container Crane (QCC) tahun 2010 baru ditanda tangani pada tanggal 15 Desember 2015 atau 2 hari menjelang habis masa tugas KPK Jilid III. Itupun KPK belum menghitung kerugian negara yang ditimbulkan atas pengadaan tersebut. Kasus RJ Lino, KPK Tunggu Laporan BPKP soal Kerugian Negara.
Padahal, pada tahun 2012 KPK menetapkan Pelindo II sebagai lembaga dengan integritas tertinggi kelima di Indonesia. Jika RJ Lino benar-benar melakukan korupsi, artinya KPK teledor dan tidak konsisten. Mengapa bisa memberikan penghargaan pada Pelindo II tanpa menyelidiki terlebih dahulu laik tidaknya Pelindo II mendapatkan predikat bergengsi sebagai lembaga berintegritas.
Kekuatan Besar digalang untuk mendeligitimasi JOKOWI
Dalam beberapa kesempatan Jokowi mengapresiasi dan memuji performance RJ Lino dalam melakukan inovasi percepatan program sektor Maritim. RJ Lino adalah salah satu anak emas dan andalan Jokowi. Eksistensi RJ Lino memenuhi kriteria sebagai entry point serangan kepada Jokowi.
Sebagai profesional, RJ Lino adalah salah satu pion profesional terkuat bagi Jokowi sekaligus pion terlemah secara politik. Karena RJ Lino bukan pejabat dan kader partai politik manapun.
Rieke Dyah Pitaloka, Masinton Pasaribu, Rizal Ramli, Budi Waseso. Mereka begitu percaya diri menjalankan aksi-aksinya. Dalam kondisi normal sangat tidak masuk akal RDP begitu berani & galaknya mengancam pemakzulan. Masinton Pasaribu demikian garangnya dan gagah berani menyerang Kabareskrim jika tidak mampu mundur saja bahkan menantang Kabareskrim "silahkan kalau anda tidak suka cari kesalahan saya". Kepretan-kepretan Rizal Ramli yang otomatis membuat citra buruk Presiden sebagai komandan para menteri di Kabinet Kerja. Opini publikpun mulai terbentuk, Jokowi dianggap tidak mempunyai cukup kemampuan leadership mengkoordinir bawahannya.
Satu biduk satu perahu, sangat tidak masuk akal jika mereka tidak menyadari efek buruk bagi Pemerintahan Jokowi atas aksi-aksi mereka. Kesimpulannya hanya satu, aksi-aksi mereka adalah KESENGAJAAN DAN UPAYA SISTEMIK UNTUK MENDELIGITIMASI JOKO WIDODO SEBAGAI PRESIDEN RI.
Benang merah diantara mereka adalah : RDP, Masinton Pasaribu adalah bagian dari faksi PDIP kontra Jokowi. Budi Waseso mempunyai kedekatan emosional dengan Budi Gunawan. Penetapan super cepat Abraham Samad dan Bambang Wijoyanto sebagai tersangka oleh Bareskrim mengkonfirmasi betapa takdzimnya Buwas terhadap Budi Gunawan. Kekecewaan BG urung menjadi Kapolri tidak sembuh walau sudah dilantik menjadi Wakapolri. Rizal Ramli adalah salah satu kandidat cawapres PDIP 2014. Tidak mungkin seseorang dijadikan kandidat oleh PDIP tanpa mempunyai kedekatan dan hubungan khusus dengan para elitnya. Skenario PDIP sejak awal adalah mengusung Jokowi-RR. Tidak ada nama JK sebelumnya. Hal ini cukup mengkonfirmasi mengapa RR begitu tendensius terhadap JK. Lengkap sudah barisan sakit hati yang mempunyai motif tujuan yang sama.
Yang bisa ditarik benang merah hubungan antara Ruki dengan kelompok mereka adalah esprit de corps. Ruki seorang Purnawirawan Polisi. Kasus Pelindo II yang dilidik Buwas telah berhasil membuat opini publik menjadikan RJ Lino seorang penjahat akan tetapi kurangnya bukti tidak bisa menjadikan RJ Lino tersangka. Bareskrim dibawah kepemimpinan Anang Iskandar sangat berhati-hati melanjutkan penyidikan Pelindo II. Maka hanya KPK lah satu-satunya lembaga yang bisa dimanfaatkan dan tidak mungkin bisa di intervensi Presiden.
Mereka sedang menunjukkan kekuatan politik mereka kepada Jokowi. Mereka sedang menunjukkan mereka bisa berbuat apa saja. Dibalik itu semua, mustahil keberanian mereka melakukan serangan terbuka terhadap Jokowi tanda beking dan dukungan politik yang kuat. Siapa sebenarnya orang yang sangat kuat di belakang mereka. Hanya ada dua kemungkinan pertama MEGAWATI atau kedua PUAN MAHARANI.
Menurut pendapat saya, ketika Megawati memberikan mandatnya kepada jokowi menunjukkan bahwa Megawati adalah seorang negarawan sejati. Megawati sangat menyadari bahwa dirinya dan anak-anak kandungnya tidak/belum mempunyai cukup kemampuan untuk mengkonsolidasi, melakukan pembenahan carut-marutnya negeri ini. Untuk mewujudkan cita-cita Soekarno, dibutuhkan seorang yang bukan saja mempunyai pengalaman dan kemampuan manajerial akan tetapi mempunyai legitimasi dan dukungan publik yang sangat kuat.
Keputusan Megawati tersebut memunculkan kekecewaan dan ketidak ikhlasan di internal PDIP. Kepentingan-kepentingan yang berlawanan dengan Jokowi di internal PDIP pun bersatu padu. Bagi mereka JOKOWI adalah ANAK PUNGUT. Awalnya, Jokowi bukanlah kader PDIP. Jokowi adalah Walikota Solo yang direkrut menjadi kader PDIP, bukan kader PDIP yang dijadikan Walikota.
PDIP adalah dinasti seperti kerajaan yang kekuasaannya diwariskan turun temurun. Masih ada anaknya kok malah diberikan kepada anak pungut?. Manusiawi, jika anak kandung sebenarnya merasa sangat kecewa dengan keputusan orang tua yang dianggapnya tidak adil. Karena tidak berani melawan secara terbuka, maka dengan diam-diam menggalang kekuatan besar dan melakukan intrik-intrik membuat citra buruk Jokowi kemudian menunjukkan kepada ibunya bahwa keputusan ibunya itu keliru besar.
Keinginan Jokowi bahwa menteri tidak boleh rangkap jabatan tapi Puan Maharani dengan cueknya tetap mempertahankan statusnya sebagai anggota DPR menunjukkan SIAPA SEBENARNYA PUAN MAHARANI. Puan dengan pongah mengabaikan syarat menjadi menteri Kabinet Kerja. Puan menunjukkan kepada kita, sebagai darah biru pewaris tahta dialah sebenarnya yang lebih berhak ngatur Jokowi bukan Jokowi yang atur-atur dia. Cita-cita Puan sekarang adalah menjadi Ketua DPRRI, agar dia bisa leluasa memanggil Jokowi dengan sebutan SAUDARA PRESIDEN bukan BAPAK PRESIDEN.
Stigma PENG-PENG dan Genk JK yang terdiri dari JK, SS, Rini Soemarno, RJ Lino yang selalu diwacanakan oleh Rizal Ramli adalah sebuah ilusi, halusinasi yang sengaja dibangun bagian dari intrik. Dalam rangka upaya penggiringan opini publik untuk mengaburkan aksi-aksi kelompok mereka. Memunculkan seolah-olah genk Peng-peng yang dikomandani JK itu eksis. Genk itu dikabar-kabarkan semata-mata untuk dijadikan kambing hitam sebagai tukang pembuat onar & gaduh.
Satu pion profesional anak emas Jokowi telah tumbang, bukan tidak mungkin pion-pion Jokowi-JK yang berani melakukan terobosan akan segera menyusul. Terobosan identik dengan menabrak aturan yang menghambat. Aturan adalah buatan manusia bukan Kitab Suci. Mestinya jika ada aturan yang menyulitkan suatu kebijakan harus segera dirubah. Tersangkanya RJ Lino berdampak para profesional menjadi takut dan berfikir 1000 x untuk berani melakukan terobosan. Mereka kawatir bisa-bisa di RJ Lino-kan. Dan akhirnya Jokowi-JK pun akan berjuang sendirian.
JOKOWI adalah KITA. Semestinya kita sebagai anak bangsa yang mengantungkan harapan perbaikan Indonesia kepada presiden Jokowi harus selalu waspada. Janganlah kita mudah diperdaya intrik kepentingan-kepentingan politik sesat yang akan menjauhkan cita-cita kita bersama, terwujudnya INDONESIA RAYA negeri yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.
sumber gambar : bumn.go.id
Referensi :
· KPK Masih Selidiki Pengadaan 'Crane' di Pelindo II
· Pelabuhan Tanjung Priok Raih Empat Penghargaan Kemenhub
· KPK Belum Terima Surat Panggilan Praperadilan RJ Lino
· Ini Alasan Lino soal Penunjukan Langsung Proyek QCC
· Jokowi-JK Pelajari Rekomendasi Pansus Pelindo II
· RJ Lino: Lucu jika Saya Dibilang Merugikan Negara
· RJ Lino: Aneh, Saya Jadi Tersangka Pas Menit-menit Akhir Pimpinan KPK Berganti
· Komite Pengawas Pelindo II Siap Bersaksi di Pansus
· Komite Pengawas Nilai Pelindo II Sudah Transparan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H