Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik

RJ Lino adalah Pion Pertama Korban Kekuatan Besar Yang akan Mendeligitimasi Jokowi

8 Januari 2016   16:47 Diperbarui: 9 Januari 2016   17:12 23858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka sedang menunjukkan kekuatan politik mereka kepada Jokowi. Mereka sedang menunjukkan mereka bisa berbuat apa saja. Dibalik itu semua, mustahil keberanian mereka melakukan serangan terbuka terhadap Jokowi tanda beking dan dukungan politik yang kuat. Siapa sebenarnya orang yang sangat kuat di belakang mereka. Hanya ada dua kemungkinan pertama MEGAWATI atau kedua PUAN MAHARANI.

Menurut pendapat saya, ketika Megawati memberikan mandatnya kepada jokowi menunjukkan bahwa Megawati adalah seorang negarawan sejati. Megawati sangat menyadari bahwa dirinya dan anak-anak kandungnya tidak/belum mempunyai cukup kemampuan untuk mengkonsolidasi, melakukan pembenahan carut-marutnya negeri ini. Untuk mewujudkan cita-cita Soekarno, dibutuhkan seorang yang bukan saja mempunyai pengalaman dan kemampuan manajerial akan tetapi mempunyai legitimasi dan dukungan publik yang sangat kuat.

Keputusan Megawati tersebut memunculkan kekecewaan dan ketidak ikhlasan di internal PDIP. Kepentingan-kepentingan yang berlawanan dengan Jokowi di internal PDIP pun bersatu padu. Bagi mereka JOKOWI adalah ANAK PUNGUT. Awalnya, Jokowi bukanlah kader PDIP. Jokowi adalah Walikota Solo yang direkrut menjadi kader PDIP, bukan kader PDIP yang dijadikan Walikota.

PDIP adalah dinasti seperti kerajaan yang kekuasaannya diwariskan turun temurun. Masih ada anaknya kok malah diberikan kepada anak pungut?. Manusiawi, jika anak kandung sebenarnya merasa sangat kecewa dengan keputusan orang tua yang dianggapnya tidak adil. Karena tidak berani melawan secara terbuka, maka dengan diam-diam menggalang kekuatan besar dan melakukan intrik-intrik membuat citra buruk Jokowi kemudian menunjukkan kepada ibunya bahwa keputusan ibunya itu keliru besar.

Keinginan Jokowi bahwa menteri tidak boleh rangkap jabatan tapi Puan Maharani dengan cueknya tetap mempertahankan statusnya sebagai anggota DPR menunjukkan SIAPA SEBENARNYA PUAN MAHARANI. Puan dengan pongah mengabaikan syarat menjadi menteri Kabinet Kerja. Puan menunjukkan kepada kita, sebagai darah biru pewaris tahta dialah sebenarnya yang lebih berhak ngatur Jokowi bukan Jokowi yang atur-atur dia. Cita-cita Puan sekarang adalah menjadi Ketua DPRRI, agar dia bisa leluasa memanggil Jokowi dengan sebutan SAUDARA PRESIDEN bukan BAPAK PRESIDEN. 

Stigma PENG-PENG dan Genk JK yang terdiri dari JK, SS, Rini Soemarno, RJ Lino yang selalu diwacanakan oleh Rizal Ramli adalah sebuah ilusi, halusinasi yang sengaja dibangun bagian dari intrik. Dalam rangka upaya penggiringan opini publik untuk mengaburkan aksi-aksi kelompok mereka. Memunculkan seolah-olah genk Peng-peng yang dikomandani JK itu eksis. Genk itu dikabar-kabarkan semata-mata untuk dijadikan kambing hitam sebagai tukang pembuat onar & gaduh.

Satu pion profesional anak emas Jokowi telah tumbang, bukan tidak mungkin pion-pion Jokowi-JK yang berani melakukan terobosan akan segera menyusul. Terobosan identik dengan menabrak aturan yang menghambat. Aturan adalah buatan manusia bukan Kitab Suci. Mestinya jika ada aturan yang menyulitkan suatu kebijakan harus segera dirubah. Tersangkanya RJ Lino berdampak para profesional menjadi takut dan berfikir 1000 x untuk berani melakukan terobosan. Mereka kawatir bisa-bisa di RJ Lino-kan. Dan akhirnya Jokowi-JK pun akan berjuang sendirian.

JOKOWI adalah KITA. Semestinya kita sebagai anak bangsa yang mengantungkan harapan perbaikan Indonesia kepada presiden Jokowi harus selalu waspada. Janganlah kita mudah diperdaya intrik kepentingan-kepentingan politik sesat yang akan menjauhkan cita-cita kita bersama, terwujudnya INDONESIA RAYA negeri yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

 

sumber gambar : bumn.go.id

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun