Mohon tunggu...
Olivia Armasi
Olivia Armasi Mohon Tunggu... Mengurus Rumah Tangga -

Peduli politik itu peduli terhadap sesama..... Nulis itu sulit, merangkai kata itu susah.... Mantan pelajar yang sedang belajar membaca, belajar komentar & belajar menulis..

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

KPK: Komisi Pencegahan atau Penindakan Korupsi?

24 Desember 2015   07:59 Diperbarui: 1 Januari 2016   10:26 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil atas penindakan adalah kurungan dan denda. Apakah membuat para koruptor jera? sepertinya tidak. Jangan dibayangkan penjara untuk koruptor seperti Guantanamo atau penjara-penjara sadis untuk para teroris.

Jangankan untuk koruptor sekelas publik-publik figur nasional, bahkan untuk koruptor sekelas kabupaten merekapun mendapatkan perlakukan khusus dari oknum sipir dan oknum kalapas. Bukan semata-mata karena uang, tapi justru tahanan Tipikor sangat ditakuti oleh aparat Lembaga Pemasyarakatan. Karena para tahanan tersebut disamping masih memiliki simpanan uang berlebih, mereka masih mempunyai koneksi dan jaringan pejabat-pejabat di berbagai tingkatan. Jika sipir/kalapas keras terhadap tahanan tipikor, bisa-bisa langsung dimutasi ke daerah terpencil.

Sudah menjadi rahasia umum, fasilitas bagi narapidana tipikor sangat luar biasa. Seperti Gayus yang bisa ma'em di restoran, keluar masuk LP dengan leluasa bahkan nonton tenis ke Bali. Kamar tahanan super mewah artalyta suryani bak hotel', leluasanya para tahanan tipikor menggunakan gadget dan ber-medsos ria.

Melihat kenyataan seperti itu, tindakan pencegahan mestinya menjadi yang lebih diutamakan mengingat pasca vonis tidak akan pernah membuat efek jera terpidana. Selain itu infrastruktur serta SDM penyidik KPK yang sangat terbatas, semestinya KPK fokus pada PENINDAKAN kasus-kasus kakap dan membangun sistim PENCEGAHAN sekaligus aktif berperan menjadi supervisi kinerja Polisi dan kejaksaan untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada aparat penegak hukum yang permanen.

Beri KPK Baru kesempatan dan waktu

Karena latar belakang, dulu sebagaian dari kita pernah skeptis terpilihnya Antasari sebagi ketua KPK. Pada kenyataannya justru Antasarilah yang paling berani menggunakan kewenangannya menindak besan sang presiden berkuasa.

Pansel telah bekerja menyeleksi komisioner, DPR telah menjalankan fungsinya memilih dan Preseiden telah melantik KPK yang baru. Berilah kesempatan dan waktu untuk para komisioner KPK yang baru untuk bekerja. Kita masyarakat baik melalui media mainstream maupun media warga, mengawasi dengan seksama kinerja mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun