“Terus siapa yang ngajak dia masuk organisasi ini?”
“Rahnia, padahal aku kasian loh Zin. Kalo misalnya kita buat acara agak jauh. Ais kan nggak punya motor. Jadi dia hadir di acara kita bawa sepeda ontel”
“Sepeda ontel?” Edy menganggukkan kepala.
Mendengar penjelasan Edy, ku beranikan diri melihat wajah gadis itu, yang sedang membolak-balikkan proposal acara yang kemaren malam aku buat …….
“Ais …….. ” ku sebut namanya dalam hati.
***
Aku mengenal Aisyah hanya sebatas namanya dan aku ketahui dari Edy bahwa Aisyah adalah gadis yang serba tertutup dan menjaga jarak dari kaum adam yang mendekatinya.
“Dia enakan kalo diajak temenan, tapi kalo ada yang berani jatuh cinta sama dia sudah pasti ujung-ujungnya akan kecewa” Kata Edy
“Kenapa Ed? Toh dia masih sendiri kan, belum punya pacar dan penampilannya pun biasa-biasa saja, untuk ukuran cantik dia hanya kategori standar” Jawabku.
“Kamu ngomong gitu karena kamu belum mengenalnya Zin, Aisyah punya sisi cantik yang sulit untuk dilihat oleh mata umum”
“Sok tahu kamu Ed”