Kesalahan InterpretasiÂ
Sering kali sejarawan lupa bahwa ia terkait dengan logika, yang mana setiap dalam pengumpulan sumber sejarah wajib disertakan kemampuan dalam menjelaskan.
- Kesalahan tidak membedakan alasan, sebab, kondisi, dan motivasi
Perbedaannya terdapat pada kedekatan peristiwa. Yang mana alasan terjadi dekat dengan peristiwa. Sebab terjadi lebih dekat lagi. Kondisi menjadi latar belakang peristiwa. Motivasi ialah tujuan peristiwa.
- Kesalahan post hoc, propter hoc.
Yang artinya ialah setelah ini, maka ini. Kesalahan ini terjadi saat sejarawan berpendapat bahwa peristiwa A terjadi sebelum peristiwa B, maka B disebabkan oleh peristiwa A.
- Kesalahan reduksionisme
Kesalahan ini kerap terjadi pada sejarawan yang  berideologi, di mana sejarawan tersebut menyederhanakan hal yang sebenarnya sudah kompleks.
- Kesalahan pluralisme yang berlebihan
Ketakutan sejarawan terhadap reduksionisme dan monisme, mengakibatkan seringnya sejarawan tidak menjelaskan apa-apa. Tema-tema besar dan jangka panjang sering mengandung pluralisme yang sangat berlebihan, beda dengan tema-tema kecil dan jangka pendek di situ sejarawan kerap kali menjelaskan satu faktor yang dominan.
Kesalahan Penulisan
Kesalahan narasi
- Kesalahan periodisasi
Kesalahan ini terjadi ketika sejarawan beranggapan periode itu sebagai waktu yang pasti.
- Kesalahan didaktis
Kesalahan ini terjadi ketika sejarawan mengajarkan suatu nilai dengan historiografi.
- Kesalahan pembahasan
Kesalahan ini terjadi dikarenakan 2 hal yakni, yang pertama penggunaan bahasa emosional itu harus bisa dihindarkan dari tulisan ilmiah. Dan yang kedua ialah penggunaan kalimat yang bukan bagian dari konsekuensi kalimat sebelumnya yang disebut dengan nonsequitur.