Mohon tunggu...
Aprilia Kholifatul Nisya
Aprilia Kholifatul Nisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

OlifiaKholiq

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Saja yang Menjadi Kesalahan Seorang Sejarawan ?

21 November 2021   11:40 Diperbarui: 21 November 2021   13:45 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesalahan Interpretasi 

Sering kali sejarawan lupa bahwa ia terkait dengan logika, yang mana setiap dalam pengumpulan sumber sejarah wajib disertakan kemampuan dalam menjelaskan.

  • Kesalahan tidak membedakan alasan, sebab, kondisi, dan motivasi

Perbedaannya terdapat pada kedekatan peristiwa. Yang mana alasan terjadi dekat dengan peristiwa. Sebab terjadi lebih dekat lagi. Kondisi menjadi latar belakang peristiwa. Motivasi ialah tujuan peristiwa.

  • Kesalahan post hoc, propter hoc.

Yang artinya ialah setelah ini, maka ini. Kesalahan ini terjadi saat sejarawan berpendapat bahwa peristiwa A terjadi sebelum peristiwa B, maka B disebabkan oleh peristiwa A.

  • Kesalahan reduksionisme

Kesalahan ini kerap terjadi pada sejarawan yang  berideologi, di mana sejarawan tersebut menyederhanakan hal yang sebenarnya sudah kompleks.

  • Kesalahan pluralisme yang berlebihan

Ketakutan sejarawan terhadap reduksionisme dan monisme, mengakibatkan seringnya sejarawan tidak menjelaskan apa-apa. Tema-tema besar dan jangka panjang sering mengandung pluralisme yang sangat berlebihan, beda dengan tema-tema kecil dan jangka pendek di situ sejarawan kerap kali menjelaskan satu faktor yang dominan.

Kesalahan Penulisan

Kesalahan narasi

  • Kesalahan periodisasi

Kesalahan ini terjadi ketika sejarawan beranggapan periode itu sebagai waktu yang pasti.

  • Kesalahan didaktis

Kesalahan ini terjadi ketika sejarawan mengajarkan suatu nilai dengan historiografi.

  • Kesalahan pembahasan

Kesalahan ini terjadi dikarenakan 2 hal yakni, yang pertama penggunaan bahasa emosional itu harus bisa dihindarkan dari tulisan ilmiah. Dan yang kedua ialah penggunaan kalimat yang bukan bagian dari konsekuensi kalimat sebelumnya yang disebut dengan nonsequitur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun