Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ngabuburit di Perak, Mencari Takjil hingga Bertandang ke Situs Bersejarah

23 Juni 2017   07:42 Diperbarui: 23 Juni 2017   22:16 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersiap menyambut Lebaran di Masjid Ihsaniah Iskandariah. Dokumentasi pribadi

Sepuluh hari menjelang lebaran, kampung - kampung di Kuala Kangsar dimeriahkan oleh cahaya pelita yang dinyalakan selepas tarawih. Pelitanya pun tak hanya satu dua, ada banyak menghiasi bentuk bangunan seperti masjid, gerbang, rumah, mobil, dan lain - lain;  tergantung kreativitas warga kampung. Semakin kreatif warganya, semakin indah dan meriah pula kampungnya.

Pesta Panjut. Dokumentasi pribadi
Pesta Panjut. Dokumentasi pribadi
Tradisi ini dikenal sebagai Pesta Panjut. Setelah sempat dihentikan cukup lama karena dianggap tak islami, Pesta Panjut kembali digelar dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata ramadan Perak yang dikemas dalam paket World of Wonders Ramadan (WOWRamadan) Perak 2017.

Jalan - jalan Mencari Labu ke Sayong

Satu  hal yang tak boleh dilewatkan bila bermain ke Kuala Kangsar adalah bertandang ke kampung pengrajin tembikar yang terkenal dengan kerajinan kendi, - oleh masyarakat setempat lebih akrab disebut labu - Kampung Sayong. Saya diajak bermain ke bengkel kerja milik Mohd Pareb bin Zamari, KZ Kraft. Di sini pengunjung dapat melihat pengerjaan keramik, mulai dari memilih tanah liat hingga siap dipasarkan.

Berburu Bubur Lambuk di Festival Bubur Lambuk WOW 2017

Sebagai penggemar tinotuan -  bubur Manado - lidah saya tak berhenti menggumuli rasa dari semangkok Bubur Lambuk yang saya dapatkan dari salah satu tenda peserta Festival Bubur Lambuk WOW 2017 di Dataran Ipoh hingga tandas.

Bubur Lambuk adalah sajian spesial yang biasanya disajikan masjid - masjid di Malaysia sebagai makanan berbuka puasa. Dibuat dari campuran beras dengan daging cincang - sapi, rusa, ikan, mengikuti kreativitas pembuatnya - dan rempah - rempah. Karena tujuannya untuk dibagikan kepada umat yang datang ke masjid, maka proses persiapan hingga memasaknya pun dikerjakan secara bergotong royong.

Berburu Bubur Lambuk di Dataran Merdeka, Ipoh. Dokumentasi pribadi
Berburu Bubur Lambuk di Dataran Merdeka, Ipoh. Dokumentasi pribadi
Tahun ini menjadi tahun kelima diselenggarakannya Festival Bubur Lambuk. Meski hujan tumpah tepat saat waktunya pembagian bubur, YB Dato' Nolee Ashilin binti Mohammed Radzi, Executif Concillor Pariwisata, Seni Budaya, Komunikasi dan Multimedia Perak; tetap turun langsung membagi - bagikan bubur kepada pejalan dan pengendara yang melintas di sekitar Dataran Ipoh.

Festival Bubur Lambuk WOW 2017 diikuti 20 (dua puluh) peserta dari beberapa komunitas ini menyiapkan 10.000 paket Bubur Lambuk GRATIS untuk masyarakat berbuka puasa.

Cuci Mata di Gerbang Malam, Ipoh

Di sepanjang ruas Jl Tahwil Azhar, Ipoh, sejak 2003 dikelola dan dihidupkan menjadi destinasi wisata Gerbang Malam. Di kiri kanan jalan ini berdiri toko - toko kelontong dari jaman baheula, sayangnya tak semua buka hingga larut. Bagi pemburu camilan dan oleh - oleh, di salah satu sisi jalan, ada satu toko yang menjual aneka camilan termasuk camilan kesukaan yang mengandung daging babi. Toko oleh - oleh ini dikelola oleh encek dan encim yang sudah sepuh tapi masih kuat menggeser - geser dagangan. Para pedagang di Gerbang Malam mulai menggelar dagangannya pada pk 19.00 hingga pk 02.00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun