Memahat dan mengukir adalah kerajinan tangan yang tak bisa dipisahkan dari Mah Meri. Mereka dikenal sebagai seniman pahat yang kreatif. Karenanya, sepulang dari Rumah Moyang, saya pun turut mampir ke bengkel Samri dan Pak Gali untuk melihat dan mendengar proses pembuatan topeng atau patung Mah Meri yang terkenal. Kata mereka, orang Mah Meri membuat patung dan topeng dibimbing roh nenek moyang. Ada cerita-cerita mistis yang menyertai sejak awal hingga selesainya pekerjaan mereka. Bahkan ketika topeng yang diperuntukkan bagi pengobatan usai digunakan sering sekali dibuang karena dipercaya sudah menarik roh jahat.
Terlalu sebentar kami bertandang ke Pulau Carey. Banyaknya kisah yang belum didengar dan saksikan; melahirkan harap, ingin datang kembali ke Kampung Sungai Bumbun untuk bersua dengan Moana dari Mah Meri, saleum [oli3ve].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H