Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pulau Carey, Kampung Mistis Suku Mah Meri

2 Februari 2017   19:16 Diperbarui: 3 Februari 2017   21:07 3009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua perempuan Mah Meri berjalan menuju Rumah Moyang (dok. koleksi pribadi)

Memahat dan mengukir adalah kerajinan tangan yang tak bisa dipisahkan dari Mah Meri. Mereka dikenal sebagai seniman pahat yang kreatif. Karenanya, sepulang dari Rumah Moyang, saya pun turut mampir ke bengkel Samri dan Pak Gali untuk melihat dan mendengar proses pembuatan topeng atau patung Mah Meri yang terkenal. Kata mereka, orang Mah Meri membuat patung dan topeng dibimbing roh nenek moyang. Ada cerita-cerita mistis yang menyertai sejak awal hingga selesainya pekerjaan mereka. Bahkan ketika topeng yang diperuntukkan bagi pengobatan usai digunakan sering sekali dibuang karena dipercaya sudah menarik roh jahat.

Rumah Moyang Mah Meri, tempat memuja roh nenek moyang (dok. koleksi pribadi)
Rumah Moyang Mah Meri, tempat memuja roh nenek moyang (dok. koleksi pribadi)
Lewat Nazmi Razali, Penolong Pengarah dari Selangor State Economic Planning Unit (UPEN Selangor), saya mendapat tambahan informasi bahwa di Februari setiap tahunnya juga digelar ritual Puja Pantai. Di hari itu, orang Mah Meri berkumpul di pantai untuk menenangkan roh - roh yang ada di laut. Selain itu, setahun sekali pada Ari Moyang, hari yang jatuh sebulan setelah kalender Cina memasuki Tahun Baru Imlek, suku Mah Meri akan mengadakan upacara syukur besar - besaran kepada para moyang khususnya Moyang Kertik, Moyang Gadeng dan Moyang Ambai yang ada di Rumah Moyang. Pada hari itu, mereka pun menyediakan hidangan istimewa untuk disantap bersama.

Terlalu sebentar kami bertandang ke Pulau Carey. Banyaknya kisah yang belum didengar dan saksikan; melahirkan harap, ingin datang kembali ke Kampung Sungai Bumbun untuk bersua dengan Moana dari Mah Meri, saleum [oli3ve].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun