Kami akan sudahi keluh kesah dan harapan ini, dan tidak akan kami perpanjang lagi. Bukan karena kapok, tapi terlampau keluh rasanya lidah ini. Kami hanya bisa mengatakan, semua perkara dan segala urusan, senantiasa akan disingkapkan di hadapan Bapak kelak, dan Bapaklah orang yang paling bertanggungjawab menjawabnya. Apa tindakan bapak untuk mengatasi problematika orang-orang yang tertindas di negeri ini? Dan apa balasan yang akan bapak timpakan terhadap para penindas di negeri ini?
Untuk terakhir kalinya, sekali-kali perlulah Bapak menengok dan mengingat kembali keadaan serta nasib yang pernah berlangsung pada orang-orang yang sudah mendahului Bapak, entah dari pemerintah, dari kabilah dan orang-orang besar atau rakyat jelata. Atau sempatkanlah untuk membaca dan menengok kembali perintah dan larangan wajib yang terkandung dalam Kitab suci Tuhan.
Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, di bulan Ramadhan penuh berkah ini, kami berdoa memohon dengan rahmat-Nya yang tak terbatas, dengan keagungan kekuasaan-Nya dalam memberikan kebaikan yang tak terhingga, semoga Tuhan mengampuni kita semua, semoga Tuhan memberikan kemakmuran, keadilan dan peninggian kemuliaan di atas tanah yang belum merdeka, dan semoga Tuhan berkenan menerima keadaaan kita untuk menjalani kematian dengan kematian yang terbaik.
Sesungguhnya kita dari-Nya, dan kelak kita akan kembali kepada-Nya. Akhirnya, semoga Tuhan mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada para pahlawan yang telah memerdekakan tanah negeri ini. Tanah yang tak lagi merdeka karena ulah bangsanya. . .
Amin ya Rabbal Alamin…
Wassalam wr wb
14/08/2011
Olas Novel
NB; Maaf, tulisan ini sekedar ikut meramaikan teman-teman yang sedang ber-FSC-ria, dan tidak tercatat sebagai peserta. Sukses selalu. . . .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI