Mohon tunggu...
Okza Hendrian
Okza Hendrian Mohon Tunggu... Dosen - Electoral Analyst di Sygma Research and Consulting

Membaca dan sebagai coloumnis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Politik: Jalan Menuju Kesejahteraan atau Perebutan Kekuasaan

9 Oktober 2024   18:20 Diperbarui: 9 Oktober 2024   18:20 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Max Weber, salah satu sosiolog terkemuka, mendefinisikan kekuasaan sebagai kemampuan seseorang atau kelompok untuk memaksakan kehendaknya meskipun menghadapi perlawanan. Kekuasaan adalah alat penting dalam politik. Dengan kekuasaan, pemimpin bisa menetapkan kebijakan yang mengatur masyarakat dan memastikan bahwa hukum dijalankan untuk menciptakan ketertiban. Namun, kekuasaan juga bisa menjadi alat yang sangat berbahaya jika digunakan dengan cara yang salah

Di berbagai negara, kita sering melihat bagaimana kekuasaan disalahgunakan oleh mereka yang berada di puncak pemerintahan. Fenomena ini dikenal sebagai abuse of power, atau penyalahgunaan kekuasaan. Contoh penyalahgunaan kekuasaan ini bisa dilihat ketika pejabat pemerintah menggunakan wewenangnya untuk memperkaya diri, seperti mengubah status tanah negara menjadi milik pribadi dengan imbalan suap. Melalui kekuasaan yang mereka miliki, mereka dapat mengendalikan kebijakan dan mengambil keputusan yang hanya menguntungkan segelintir orang, sementara masyarakat umum dibiarkan menderita.

Salah satu penyebab utama penyimpangan kekuasaan ini adalah dorongan utilitas material yang tinggi. Seperti yang dijelaskan oleh Francis Fukuyama, manusia sering kali terobsesi dengan pemenuhan utilitas materialnya. Kekuasaan memberikan jalan pintas untuk mendapatkan hal-hal ini dengan lebih mudah. Alih-alih bekerja keras dan mengikuti prosedur yang sah, banyak orang menggunakan kekuasaan untuk mengambil sumber daya secara tidak adil dan tidak sah. Inilah yang sering kali menjadi penyebab utama ketidakstabilan politik dan ekonomi di berbagai negara.

Namun, kekuasaan sebenarnya bisa menjadi alat yang positif jika digunakan dengan cara yang benar. Jean-Jacques Rousseau, dalam The Social Contract, menyatakan bahwa masyarakat menyerahkan sebagian kebebasannya kepada pemerintah untuk menciptakan keamanan dan keteraturan sosial. Dalam pandangan Rousseau, kekuasaan seharusnya digunakan untuk melindungi hak-hak semua individu dan memastikan bahwa setiap orang mendapatkan perlakuan yang adil. 

Namun, idealisme ini sering kali bertabrakan dengan kenyataan. Banyak pemimpin politik yang memanfaatkan kekuasaan bukan untuk melayani rakyat, tetapi untuk memperkaya diri. Hal ini tidak hanya menyebabkan ketidakadilan, tetapi juga memperburuk situasi ekonomi dan sosial, serta menimbulkan ketidakstabilan politik yang berkepanjangan.

Politik sebagai Solusi: Kekuasaan yang Terkontrol

Meskipun kekuasaan sering kali disalahgunakan, politik sebagai instrumen sebenarnya memiliki potensi besar untuk menciptakan kesejahteraan yang adil. Demokrasi adalah salah satu sistem politik yang dirancang untuk menjaga agar kekuasaan tetap berada dalam batasan yang wajar. Dalam sistem demokrasi, kekuasaan tidak boleh terpusat pada satu individu atau kelompok. Sebaliknya, kekuasaan harus dibagi dan dikontrol melalui checks and balances, di mana lembaga-lembaga yang berbeda memiliki wewenang untuk mengawasi satu sama lain.

Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi juga sangat penting dalam menjaga kekuasaan agar tidak disalahgunakan. Dalam sistem politik yang ideal, pemimpin harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang mereka buat. Mereka harus menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kebijakan mereka kepada masyarakat. Selain itu, proses pengambilan keputusan harus transparan, sehingga masyarakat bisa melihat dan menilai bagaimana kekuasaan dijalankan.

Jika kekuasaan dijalankan dengan prinsip-prinsip ini, politik bisa menjadi alat yang efektif untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua orang. Kekuasaan yang terkendali dan diawasi dengan baik dapat digunakan untuk memastikan bahwa sumber daya dibagi secara adil, hak-hak individu dilindungi, dan masyarakat hidup dalam damai.

Politik untuk Kesejahteraan Bersama

Pada akhirnya, politik bukanlah penyebab dari semua konflik dan ketidakadilan yang kita lihat di dunia ini. Politik adalah alat. Bagaimana alat itu digunakan bergantung pada mereka yang memegang kendali. Jika kekuasaan dijalankan dengan prinsip-prinsip keadilan, akuntabilitas, dan transparansi, politik bisa menjadi sarana yang efektif untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Namun, jika kekuasaan diserahkan kepada individu atau kelompok yang hanya peduli pada utilitas pribadinya, politik akan menjadi sumber ketidakadilan, konflik, dan ketidakstabilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun