Mohon tunggu...
Oky
Oky Mohon Tunggu... Lainnya - Housewife

Self Development

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Indah Romusha

21 Agustus 2024   15:31 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:13 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Suwarno terkejut ketika terdengar kentongan dari dalam desa dibunyikan. Suwarno merangsak masuk dan melihat Pak Nurdin yang ternyata membunyikan kentongan. Tak beberapa terlihat para warga keluar dari rumah.

            "Ahmad, ada apa?" tanya Suwarno ketika melihat tetangganya berpapasan jalan dengannya, namun sayangnya Ahmad hanya berlalu tanpa menggubris pertanyaan Suwarno.

            "Pak Yadi, Pak Yadi!"

            Teriakan panggilan untuk Pak Yadi juga tidak mendapat tanggapan. Orang-orang rupanya terlalu sibuk berlari untuk berkumpul mendengarkan berita penting yang dibawa oleh Pak Nurdin. Suwarno terpaksa berhenti untuk ikut menyimak sebelum dia berjalan ke rumah.

            "Indonesia telah merdeka! Soekarno telah membacakan proklamasi kemarin pagi. Memang terlambat desa kita mengetahuinya. Kita telah merdeka! Tak ada lagi Nippon di tanah ini!"

            "Ini isi proklamasi yang saya salin. PROKLAMASI. KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENJATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL JANG MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN D.L.L., DISELENGGARAKAN DENGAN TJARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO JANG SESINGKAT-SINGKATNJA. DJAKARTA, HARI 17 BOELAN 8 TAHUN 05. ATAS NAMA BANGSA INDONESIA. SOEKARNO/HATTA.

            Berita yang disampaikan Pak Nurdin membuat gempar seluruh warga. Sorak sorai dan isak tangis tak terelakkan. Para warga berpelukan bahkan sebagian besar sudah berlari untuk memberi kabar ke rumah mereka masing-masing.

            Suwarno tak kalah senangnya namun tak lama tersadar ketika mendengar penanggalan yang disebutkan Pak Nurdin.   

            "05? Apa tidak salah?"

            "Pak Nurdin, apa tidak salah tahunnya?"

            Pak Nurdin tidak menjawab pertanyaan Suwarno bahkan bergegas membalikkan badan dan berjalan dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun