Mohon tunggu...
oktovianus son
oktovianus son Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dalam kesunyian malam, aku adalah pelabuhan kecil yang merindukan ombak cerita hatimu. Biarkan aku menjadi telinga yang setia, menampung setiap pasang surut emosimu.

Oktovianus Son. Biasa dipanggil Son, Lahir di Oelneke-Kefamenanu, NTT. Ia saat ini sedang studi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang. Ia jatuh cinta sekali kepada puisi dan cerpen. Buku yang telah ditulis adalah Hutan Sunyi, Jiwa yang Berbisik (JSI, 2024).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seikat Bunga II

27 Januari 2025   18:43 Diperbarui: 27 Januari 2025   18:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku telah mengambil hidupnya untukmu 

Matinya bunga itu memberi kesaksian cintaku padamu  

 

Begitu dirimu harus membaca pengorbanan bunga itu dalam kematiannya 

Matinya bunga itu karena cinta 

Cinta itu membuat seikat bunga terkumpul dalam rangkulan kasih 

Untuk memberi keindahan pada matamu  dan hatimu untuk merasakan keindahannya 

 

Jangan membuat aku untuk mengaduh pada pemilik taman itu, Sang Perawan 

Dia telah memberikan bunga itu untukku dan untuk dirimu 

Bunga itu akan mati  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun