Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Dona Dona Karya Toshikazu Kawaguchi, Secangkir Kopi dan Perjalanan Waktu

30 Oktober 2024   10:17 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:13 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Dona Dona karya Toshikazu Kawaguchi. (Foto: dok. pri)

Judul Buku: Dona Dona
Penulis Buku: Toshikazu Kawaguchi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2023
Jumlah Halaman: 264 halaman
ISBN: 9786020671710

Sudah baca novel Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi? Jika sudah, maka selanjutnya Anda harus membaca Dona Dona. Novel ini hadir melanjutkan kisah perjalanan waktu dengan suasana yang berbeda.

Sama seperti di Funiculi Funicula yang ada di Tokyo, kafe Dona Dona menawarkan layanan istimewa kepada pengunjung, yaitu perjalanan melintasi waktu. Bedanya, kafe ini terletak di Hakodate, Hokkaido.

Lalu, seperti apa kisahnya? Apa bedanya dengan Funiculi Funicula? Berikut ulasan lengkap mengenai novel Dona Dona karya Toshikazu Kawaguchi.

Sinopsis Novel Dona Dona

Siapa sangka jika kafe Funiculi Funicula yang ada di Tokyo ternyata memiliki cabang di Hokkaido bernama Dona Dona. Kafe ini bisa membawa pengunjung pergi ke masa lalu dengan secangkir kopi yang dituangkan oleh perempuan di keluarga Tokita.

Aturan di kafe Dona Dona sama persis seperti di kafe Funiculi Funicula. Pengunjung yang ingin kembali ke masa lalu harus mematuhi aturan yang merepotkan dan harus kembali sebelum kopi dingin. Orang-orang yang ingin menjelajahi waktu ini memiliki karakter yang lebih beragam dengan kisah-kisah yang menyentuh hati.

Ada seorang wanita muda yang menyimpan dendam kepada orangtua yang menjadikannya yatim piatu kesepian. Ada seorang comedian yang kehilangan tujuan hidup setelah berhasil mewujudkan impian mendiang istrinya. Ada seorang adik yang khawatir kakaknya takkan bisa tersenyum lagi setelah kepergiannya. Ada juga seorang pemuda yang tak mampu mengungkapkan cinta terpendam kepada sahabatnya.

Tidak hanya cerita pelanggan yang melakukan perjalanan waktu. Dona Dona juga mengungkap kisah pemilik kafe keluarga Tokita, kehidupan Nagare yang harus berpisah dengan anaknya, dan Kazu yang kini menjadi seorang ibu.

Keunggulan Novel Dona Dona

Dalam novel Dona Dona, kita akan menemukan karakter-karakter baru yang memiliki kisah dan permasalahan yang unik. Tentu tidak lupa juga dengan karakter utama dari keluarga Tokita, yaitu Nagare dan Kazu.

Cerita dibuka ketika Nagare Tokita menelepon istrinya yang datang dari masa lalu. Jika Anda sudah membaca Funiculi Funicula, maka sudah tahu tentang Kei dan juga Miki, istri Nagare dan anaknya. Novel ini bercerita tentang kejadian di masa depan 15 tahun kemudian.

Pembaca akan ikut merasa suka duka setiap karakter dalam menghadapi perjalanan waktu yang penuh lika-liku. Tentu aturannya masih sama persis. Pengunjung hanya bisa pergi ke masa lalu di kursi khusus yang diduduki hantu dan harus kembali sebelum kopi menjadi dingin.

Secara umum, konsep cerita Dona Dona sama dengan Funiculi Funicula. Penyesalan seseorang di masa kini yang ingin bertemu dengan orang di masa lalu. Setelah bertemu, mereka menemukan tekad baru untuk menjalani hidup. Novel ini juga diperkenalkan karakter-karakter baru dari keluarga Tokita.

Lagi-lagi, Toshikazu Kawaguchi berhasil menyajikan cerita yang sederhana, namun menyentuh hati para pembaca. Novel ini menggunakan alur cerita maju mundur untuk memudahkan pembaca memahami rangkaian cerita setiap karakter.

Kisah Nanako dan Reiji menjadi penutup di buku ini. Tapi kisah mereka menjadi favorit saya karena sangat mengharukan. Bahkan, paragraf terakhir di novel ini cukup menyentuh.

"Menurutku, kematian tidak seharusnya menjadi alasan seseorang tidak bahagia. Sebab, tak ada orang yang tak akan mati. Jika kematian adalah penyebab ketidakbahagiaan berarti semua orang dilahirkan untuk tidak bahagia. Hal itu tidak benar. Setiap orang tentu dilahirkan demi kebahagiaan."

Kekurangan Novel Dona Dona

Sebelum membaca Dona Dona, sebaiknya Anda membaca dua seri Funiculi Funicula terlebih dahulu. Jika tidak, Anda akan sedikit kesulitan memahami beberapa karakter di awal cerita. Ada beberapa tokoh yang berkaitan dari novel sebelumnya.

Karena konsep cerita sama dengan dua seri sebelumnya, sebagian pembaca mungkin akan bosan dengan aturan kafe yang terus diulang-ulang. Novel ini juga lebih tebal dari pada dua seri sebelumnya.

Penutup

Dona Dona merupakan novel ringan yang mampu menggugah emosi dan sarat makna. Setiap pilihan yang kita buat akan membentuk masa depan kita. Pembaca yang tertarik dengan cerita bertema perjalanan waktu cocok membaca Dona Dona. Ada kutipan-kutipan menarik dari novel ini.

Jika kamu diberi kesempatan kembali ke masa lalu, apa yang ingin kamu ubah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun