Pembaca akan ikut merasa suka duka setiap karakter dalam menghadapi perjalanan waktu yang penuh lika-liku. Tentu aturannya masih sama persis. Pengunjung hanya bisa pergi ke masa lalu di kursi khusus yang diduduki hantu dan harus kembali sebelum kopi menjadi dingin.
Secara umum, konsep cerita Dona Dona sama dengan Funiculi Funicula. Penyesalan seseorang di masa kini yang ingin bertemu dengan orang di masa lalu. Setelah bertemu, mereka menemukan tekad baru untuk menjalani hidup. Novel ini juga diperkenalkan karakter-karakter baru dari keluarga Tokita.
Lagi-lagi, Toshikazu Kawaguchi berhasil menyajikan cerita yang sederhana, namun menyentuh hati para pembaca. Novel ini menggunakan alur cerita maju mundur untuk memudahkan pembaca memahami rangkaian cerita setiap karakter.
Kisah Nanako dan Reiji menjadi penutup di buku ini. Tapi kisah mereka menjadi favorit saya karena sangat mengharukan. Bahkan, paragraf terakhir di novel ini cukup menyentuh.
"Menurutku, kematian tidak seharusnya menjadi alasan seseorang tidak bahagia. Sebab, tak ada orang yang tak akan mati. Jika kematian adalah penyebab ketidakbahagiaan berarti semua orang dilahirkan untuk tidak bahagia. Hal itu tidak benar. Setiap orang tentu dilahirkan demi kebahagiaan."
Kekurangan Novel Dona Dona
Sebelum membaca Dona Dona, sebaiknya Anda membaca dua seri Funiculi Funicula terlebih dahulu. Jika tidak, Anda akan sedikit kesulitan memahami beberapa karakter di awal cerita. Ada beberapa tokoh yang berkaitan dari novel sebelumnya.
Karena konsep cerita sama dengan dua seri sebelumnya, sebagian pembaca mungkin akan bosan dengan aturan kafe yang terus diulang-ulang. Novel ini juga lebih tebal dari pada dua seri sebelumnya.
Penutup
Dona Dona merupakan novel ringan yang mampu menggugah emosi dan sarat makna. Setiap pilihan yang kita buat akan membentuk masa depan kita. Pembaca yang tertarik dengan cerita bertema perjalanan waktu cocok membaca Dona Dona. Ada kutipan-kutipan menarik dari novel ini.
Jika kamu diberi kesempatan kembali ke masa lalu, apa yang ingin kamu ubah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H