Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Funiculi Funicula Karya Toshikazu Kawaguchi (Bagian I)

18 Oktober 2024   09:02 Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi. (Foto: dok. pri)

Judul Buku: Funiculi Funicula
Penulis Buku: Toshikazu Kawaguchi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: Cetakan ke-23, Maret 2024
Jumlah Halaman: 224 halaman
ISBN: 9786020651927

Funiculi Funicula merupakan novel fiksi perjalanan waktu karya Toshikazu Kawaguchi. Novel ini menjadi buku pertama dari serial Before the Coffee Gets Cold atau yang berjudul asli Kohi ga Samenai Uchi ni.

Funiculi Funicula menceritakan tentang sebuah kafe di gang sempit di Tokyo yang bisa membawa pelanggannya pergi ke masa lalu. Namun, ada beberapa peraturan yang harus diingat dan dipatuhi.

Lantas, apa saja peraturan untuk bisa ke masa lalu di kafe tersebut? Apakah masa depan bisa berubah setelah kembali ke masa lalu.

Sinopsis Funiculi Funicula

Kafe bernama Funiculi Funicula terletak di gang sempit di Tokyo. Kafe tua ini tidak begitu ramai, namun terkenal dapat membawa pengunjung menjelajahi waktu yang mereka pilih.

Sebelum melakukan perjalanan waktu, ada banyak peraturan yang harus dipatuhi. Pertama, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Namun, kursi itu hanya tersedia ketika hantu yang biasa menempatinya pergi ke toilet.

Kedua, meski mereka bisa kembali ke masa lalu, mereka tidak akan bisa mengubah takdir yang sudah terjadi di masa kini. Ketiga, pelanggan tidak boleh meninggalkan kursi tersebut. Keempat, pelanggan harus menghabiskan kopi yang disajikan sebelum kopi itu dingin. Jika melanggar aturan tersebut maka tidak bisa kembali ke masa kini.

Kazu Tokita selaku pramusaji di Funiculi Funicula akan menyeduh kopi untuk ritual melakukan perjalanan waktu. Tidak hanya itu, ada pula pemilik kafe sekaligus kakak sepupu Kazu Tokita yang tingginya hampir dua meter bernama Nagare Tokita. Kemudian istri Nagare bernama Kei Tokita. Mereka semua hampir sering bertemu dengan pelanggan yang ingin kembali ke masa lalu.

Keunggulan Novel Funiculi Funicula

Novel Funiculi Funicula menggabungkan elemen fantasi dengan kisah-kisah manusia yang penuh emosi. Melalui kafe tua ini, pembaca diajak untuk melihat kisah-kisah mengharukan para pengunjung kafe.

Meski aturannya cukup banyak, hal ini tidak menghalangi para pelanggan yang ingin melakukan perjalanan waktu. Setiap karakter memiliki kisah yang menyentuh hati sehingga membuat pembaca merasa terharu.

Ada seorang wanita yang ingin ke masa lalu untuk berbaikan dengan kekasihnya. Ada seorang perawat yang ingin kembali ke masa lalu untuk membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya sebelum sakit. Ada seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali. Ada pula seorang ibu yang ingin bertemu dengan anaknya yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Setiap perjalanan waktu memiliki aturannya sendiri, namun intinya tetap sama. Mereka tidak dapat mengubah masa kini. Mereka hanya bisa menyaksikan atau berinteraksi dengan masa lalu.

Toshikazu Kawaguchi mampu membuat cerita yang sederhana dan menarik dengan alur maju mundur. Melalui kisah para pelanggan, pembaca bisa merasakan penyesalan dan harapan.

Kekurangan Novel

Peraturan yang berlaku di kafe Funiculi Funicula selalu ditulis berulang-ulang di setiap bab cerita. Hal ini mungkin membuat pembaca merasa bosan dengan pengulangan tersebut. Selain itu, karakter-karakter yang ada di dalam novel cukup banyak. Pembaca mungkin akan kesulitan mengingat namanya.

Untuk sampul novel Funiculi Funicula bagian pertama dan kedua tidak memiliki nomor urutan. Ini mungkin dapat membuat pembaca bingung.

Novel Funiculi Funicula bagian pertama dan kedua. (Foto: dok. pri)
Novel Funiculi Funicula bagian pertama dan kedua. (Foto: dok. pri)

Bagi yang ingin membaca Funiculi Funicula, Anda bisa mulai dari buku dengan sampul bergambar wanita yang sedang berjalan. Sementara untuk sampul dengan gambar seorang lelaki menaiki sepeda merupakan buku kelanjutannya.

Penutup

Novel Funiculi Funicula tidak hanya menyajikan kisah-kisah yang menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran hidup yang berharga. Novel ini mengajak kita untuk merenung tentang makna waktu. Kita diajak untuk menghargai momen-momen saat ini bersama dengan orang-orang tersayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun