Istilah real food mungkin belum cukup populer di kalangan masyarakat. Bagi sebagian orang, real food dianggap identik dengan makanan alami. Memang tidak salah. Namun, konsep real food lebih dari itu.
Konsep real food merujuk pada makanan alami yang minim proses pengolahan. Dalam artian, proses pengolahan makanan dilakukan seminimal mungkin sesuai dengan kebutuhan. Hal ini untuk meminimalkan hilangnya kandungan gizi dalam makanan tersebut.
Lantas, apa saja contoh real food? Mengapa real food lebih sehat? Apa saja manfaatnya?
Apa Itu Real Food?
Real food bisa diartikan sebagai makanan sehat. Konsep real food dapat dimulai dengan penggunaan bahan-bahan makanan yang dibudidayakan secara organik seperti beras organik, buah-buahan organik, sayuran organik, telur organik, daging organik, dan susu organik.
Real food mengandung nutrisi penting untuk metabolisme tubuh. Makanan ini juga tidak mengandung komponen berbahaya, toksik, atau tidak berguna bagi tubuh. Karena minim proses pengolahan, real food lebih menyehatkan bagi manusia, lingkungan, maupun perekonomian masyarakat lokal. Hal ini karena real food dihasilkan secara lokal, mudah diperoleh, dan terjangkau oleh masyarakat.
Real food menjadi pilihan yang lebih sehat daripada makanan olahan. Mengonsumsi real food merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Mengapa Harus Real Food?
1. Nutrisi Lebih Optimal
Real food atau makanan sehat yang minim proses pengolahan memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Makanan ini kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ini lebih sehat dibandingkan makanan olahan yang telah melalui proses industri dan sering kali mengandung bahan tambahan.
2. Rendah Gula
Secara umum, makanan alami cenderung lebih rendah gula tambahan dibandingkan makanan olahan. Hal ini tentu baik bagi tubuh untuk mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Meskipun buah mengandung gula, makanan ini jauh lebih sehat dibandingkan makanan olahan.
3. Menurunkan Risiko Penyakit
Mengonsumsi real food secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker. Makanan sehat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, jagung, dan tomat dapat menurunkan gula darah.
Kandungan nutrisi seperti antioksidan, magnesium, dan lemak sehat dalam real food juga sangat mendukung kesehatan jantung. Nutrisi yang seimbang dari makanan sehat juga mendukung kesehatan dalam jangka panjang.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Real food juga membantu menjaga berat badan ideal. Makanan asli seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur yang minim pengolahan cenderung lebih mengenyangkan. Hal ini dapat membantu mengontrol nafsu makan dan menjaga berat badan tetap.
5. Membuat Kenyang Lebih Lama
Makanan kaya serat dapat memberi rasa kenyang lebih lama. Hal ini karena waktu dicerna lebih lama dalam lambung sehingga mengcegah untuk mengonsumi makan lebih banyak.
Makanan tinggi serat juga baik untuk sistem percernaan sehingga membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah masalah pencernaan. Makanan yang mengandung serat antara lain alpukat, apel, blackberry, dan kacang almond.
6. Menjaga Kesehatan Mental
Makanan olahan, terutama yang tinggi gula, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Sementara makanan alami sehat atau real food memberikan nutrisi yang seimbang sehingga dapat membantu meningkatkan suasan hati dan mengurangi risiko depresi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H