Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mie Mentor, Kedai Ramen Japanese-Chinese Lidah Javanese

15 Januari 2023   14:38 Diperbarui: 22 Januari 2023   19:04 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Terlebih bagi mereka yang baru mulai ingin mencoba makanan Japanese-Chinese yang masih cocok dengan lidah para Javanese, saya rasa kedai Mie Mentor bisa menjadi salah satu alternatif untuk dicoba bagi masyarakat Cilacap dan sekitarnya.

sumber: facebook mie mentor
sumber: facebook mie mentor

Ya, bagi kami masyarakat pinggiran pantai selatan yang terbiasa menyantap menu makanan gurih dan berbumbu akan perlu beradaptasi dengan makanan berasal dari daerah lain atau negara lain yang karakteristiknya berbeda dengan lidah orang Jawa. Bahkan, meskipun sama-sama wilayah di Jawa, karakteristik rasa khas tiap daerah juga berbeda. Sebut saja olahan makanan di daerah Jogja. 

Meskipun masih sama-sama berada di wilayah Pulau Jawa, namun karakteristik makanan Jogja cenderung manis. Hampir segala sesuatu olahan makanan di Jogja yang pernah saya coba dominan dengan rasa manis (meskipun masih ada gurih-gurihnya sedikit). 

Hal ini tentunya berbeda dengan karakteristik rasa makanan di tempat kami tinggal (wilayah Banyumas-Cilacap) yang cenderung menyukai makanan gurih, asin, hingga pedas.

Kembali pada pembahasan mi ramen. Makanan yang selalu identik dengan Japanese-Chinese Food ini, nyatanya dapat mengalami akulturasi baik komposisi maupun rasanya disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia. 

Lidah orang Indonesia tidak akan dengan mudah menerima rasa makanan dari negara lain saat pertama kali mencoba. Meskipun tidak menutup kemungkinan pada akhirnya terbiasa apabila lidah kita berinteraksi dengan rasa tersebut dalam waktu lama.

Dari olahan mi ramen kita dapat memahami dan mengambil sebuah pembelajaran bahwa karakteristik utama suatu wilayah tidak dapat dihilangkan meskipun budaya, makanan, dan gaya hidup yang berasal dari bangsa asing dengan mudahnya masuk ke dalam negeri ini. Terdapat beberapa komponen kehidupan yang berasal dari luar Indonesia mungkin dapat kita terima sebagai dampak globalisasi dan kemajuan zaman saat ini.

Akan tetapi, masih banyak ciri khas bangsa yang sudah baik dan harus kita pertahankan untuk tetap menjaga jati diri dan kearifan lokal bangsa Indonesia.

Jadi, meskipun kita berkembang dan berpola pikir kekinian tidak lantas membuat lupa pada negeri tempat kita tinggal dan berasal.

Cilacap, 15 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun