Bagi para mahasiswa angkatan masuk perguruan tinggi tahun 2010-an, pasti tidak asing dengan istilah beasiswa Bidikmisi yang mulai diperbincangkan kala itu.Â
Beasiswa yang pada saat itu menjadi angin segar bagi para calon mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah kabarnya juga masih eksis sampai saat ini.Â
Beberapa opini di media maya menyebutkan bahwa KIP Kuliah merupakan penyempurna program Bidikmisi yang ditargetkan untuk masyarakat berprestasi kurang mampu untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Apa Perbedaannya?
1. Program Bidikmisi Lahir Lebih Dulu
Secara usia, program Bidikmisi memang terlahir lebih dulu. Setelah eksis kurang lebih satu dasawarsa, KIP Kuliah mulai terdengar di tengah khalayak khususnya pihak-pihak yang dekat dengan dunia pendidikan.Â
Ada yang menyebutkan bahwa KIP Kuliah merupakan perluasan atau model baru dari program Bidikmisi.Â
Beberapa syarat bagi pendaftar KIP Kuliah hampir sama dengan pendaftar beasiswa KIP Kuliah.
Mengapa disebut model baru?
Jika penerima beasiswa Bidikmisi sebagian besar dapat mendaftar setelah mendapat rekomendasi dari pihak sekolah dengan persyaratan surat keterangan tidak mampu dan surat pernyataan gaji orang tua yang dikeluarkan dari desa tempat tinggal calon mahasiswa.
Lain halnya dengan KIP Kuliah yang mewajibkan calon mahasiswa merupakan penerima bantuan PIP atau memiliki KIP di jenjang sebelumnya secara umum di samping mendapatkan rekomendasi dari sekolah.Â
Akan tetapi meskipun demikian, terdapat kebijakan bagi calon mahasiswa berprestasi yang belum memiliki KIP dapat membuat KIP untuk keperluan mendaftar program KIP Kuliah.
2. Penyaluran Beasiswa
Penerima beasiswa Bidikmisi mendapatkan fasilitas bebas biaya kuliah selama empat tahun bagi jenjang sarjana dan setiap bulannya memperoleh uang tunjangan hidup sekitar 600 ribu sampai 700 ribu, tergantung lokasi kampus yang dipilih menjadi tempat kuliah.Â
Selain itu, penerima beasiswa Bidikmisi juga dibebaskan dari biaya wisuda bahkan mendapatkan subsidi biaya saat melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PPL (bagi program pendidikan).
Dilansir dari berbagai sumber, beasiswa KIP Kuliah lebih menekankan pada subsidi biaya kuliah dan uang buku selama empat tahun bagi jenjang sarjana dengan nominal 6 juta setiap semester yang meliputi 2,4 juta merupakan subsidi biaya kuliah dan 3,6 juta merupakan uang buku untuk menunjang keberlangsungan kegiatan pembelajaran di kampus.Â
Apabila dilihat dari nominal yang dibayarkan, sebenarnya antara penyaluran beasiswa Bidikmisi dengan KIP Kuliah tidak jauh berbeda. Hanya saja dana untuk tunjangan hidup digantikan dengan alokasi untuk membeli buku kuliah.
3. Waktu Pemberian Beasiswa
Waktu pemberian beasiswa bagi para penerima Bidikmisi untuk biaya kuliah biasanya sudah dilakukan oleh pihak kampus secara langsung setiap awal semester.Â
Sedangkan untuk tunjangan hidup biasanya dibayarkan bulan kedua atau ketiga tiap awal semester kepada masing-masing mahasiswa penerima beasiswa melalui rekening yang telah dibuatkan oleh pihak kampus.Â
Ada kalanya penerima beasiswa Bidikmisi mendapatkan dana tunjangan hidup untuk jangka waktu tiga bulan sekaligus pada satu kali pemberian.Â
Terkadang tunjangan hidup juga dibayarkan setiap bulan atau dua bulan sekali. Namun, secara umum pembiayaan tunjangan hidup ini lancar sampai jangka waktu yang ditentukan.
Tidak jauh berbeda dengan beasiswa Bidikmisi, pada program KIP Kuliah pemberian uang kuliah sudah otomatis masuk ke perguruan tinggi sedangkan alokasi untuk buku dikirim melalui rekening mahasiswa setiap semester sekali dengan jumlah nominal yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ibarat Kakak Beradik yang Saling Menyempurnakan
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa KIP Kuliah sebenarnya dapat disebut Bidikmisi model baru.Â
Dilihat dari tujuan dan sasaran pemberian beasiswa, Bidikmisi dan KIP Kuliah menargetkan para mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga menengah ke bawah.Â
Dari segi persyaratan administrasi pun tidak memperlihatkan banyak perbedaan. Hanya saja KIP Kuliah memang mewajibkan mahasiswa penerimanya memiliki Kartu Indonesia Pintar sebagai salah satu syarat.Â
Hal ini juga memberikan dampak positif supaya beasiswa lebih tepat sasaran pada calon mahasiswa yang memang benar-benar layak mendapatkan.
KIP Kuliah juga harapannya dapat menjadi penyempurna program Bidikmisi yang mungkin masih memerlukan perbaikan terlebih pada target penerima beasiswa.
KIP Kuliah sudah selayaknya menjadi solusi positif bagi para calon mahasiswa berprestasi yang mengalami kendala biaya untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.Â
Adapun beberapa tahapan yang perlu dilalui oleh calon penerima beasiswa KIP Kuliah pun tidak jauh berbeda dengan penerima Bidikmisi yang meliputi beberapa tahap berikut.
Tahap Administrasi
Bagi para mahasiswa pendaftar beasiswa KIP Kuliah perlu menyiapkan berkas-berkas pendukung seperti surat keterangan tidak mampu, surat pernyataan gaji, nilai raport asli (apabila mendaftar pada jalur SNMPTN), bukti prestasi yang pernah diraih (tidak wajib), slip bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), slip bukti tagihan listrik tiga bulan terakhir, fotokopi KK, akta, KTP orang tua, dan surat keterangan berkelakuan baik.Â
Mungkin masing-masing perguruan tinggi akan menambahkan syarat pendukung lainnya yang diperlukan saat melakukan verifikasi berkas.
Tahap Verifikasi Berkas dan Survei
Berkas yang telah disiapkan oleh penerima kemudian akan diverifikasi secara online dan offline. Melihat kondisi pandemi baru-baru ini, verifikasi berkas secara online merupakan bagian yang tidak dapat dilewatkan dan memberikan andil begitu besar bagi calon mahasiswa untuk diterima maupun tidak.
Tak hanya itu, biasanya utusan dari perguruan tinggi juga akan melakukan survei ke tempat tinggal masing-masing calon mahasiswa untuk membuktikan kondisi yang benar-benar dialami oleh calon mahasiswa.Â
Hal ini bertujuan untuk memperkuat keakuratan informasi dan bukti yang dipaparkan oleh mahasiswa saat pengiriman berkas dan wawancara verifikasi.
Tes Kesehatan, Tes Bakat, dan sejenisnya
Rangkaian selanjutnya ialah tes kesehatan, tes praktik potensi bakat (apabila mendaftar pada jurusan seperti keloahragaan, seni musik dan tari, dsb.).Â
Biasanya tes ini dilakukan sebagai pendukung untuk melengkapi dan memantapkan bahwa calon mahasiswa tersebut layak diterima di program pendidikan pilihan mereka. Meskipun tes ini bersifat sebagai penguat, namun tak jarang mahasiswa tidak lolos melewatinya.Â
Sebut saja seorang calon mahasiswa prodi kimia yang berprestasi dan memenuhi kualifikasi secara akademik namun ternyata buta warna, maka ia pasti tidak akan lolos pada tes kesehatan ini. Hal ini dikarenakan pada program pendidikan tertentu syarat tidak butawarna justru sangat diutamakan.
Kebermanfaatan KIP-Kuliah
Setiap kebijakan pemerintah khususnya di dunia pendidikan memberikan harapan agar keberlangsungan kondisi kualitas pendidikan Indonesia semakin lebih baik dari waktu ke waktu.Â
Tak sedikit penerima beasiswa KIP Kuliah yang sebelumnya dikenal dengan penerima program Bidikmisi menjadi sosok-sosok luar biasa baik saat mengenyam pendidikan di kampus maupun setelahnya.Â
Mereka menjadi para inspirator kebaikan yang menularkan semangat dalam berprestasi di lingkungan sekitar baik di kampus maupun di masyarakat. Bahkan mereka mampu menjadi pioner dalam melakukan kebaikan di berbagai bidang.
Para penerima beasiswa KIP Kuliah akan mendapatkan monitoring dan evaluasi setiap semesternya melalui agenda yang diprogramkan masing-masing kampus.Â
Selain itu, mereka diberikan beberapa pelatihan softskill seperti leadership dan kewirausahaan untuk mengembangkan potensi masing-masing.Â
Tidak hanya itu, para penerima beasiswa Bidikmisi yang sekarang lebih dikenal KIP Kuliah diwajibkan untuk aktif dalam kegiatan organisasi maupun komunitas kampus serta mampu mengembangkan diri dalam berbagai event perlombaan maupun penelitian yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
Pemberian KIP Kuliah harapannya dapat menjadi salah satu upaya untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. Hal ini juga merupakan salah satu kebijakan yang dapat menjadikan generasi penerus bangsa dengan latar belakang ekonomi kurang beruntung tetap memiliki kesempatan berkarya dan berkontribusi pada negeri melalui pendidikan lebih tinggi.Â
Tentunya dari kualitas pendidikan yang semakin baik, kualitas pemikiran para generasi muda bangsa menjadi semakin holistik dan bijak. Mampu mengambil sisi positif dari setiap kejadian masa kini sebagai pembelajaran di kehidupan selanjutnya.
Cilacap, 03 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H