7. Jus alpukat siap dihidangkan.
(sumber : channel Youtube Info Kesehatan Indonesia)
Beberapa takaran dalam resep tersebut bisa dikurangi atau ditambah sesuai selera masing-masing dan kebutuhan banyaknya anggota keluarga yang turut meminumnya, terutama agar kadar gulanya tidak begitu banyak. Kandungan gula yang terlalu banyak justru akan membuat rasa kantuk tak hilang. So, sesuaikan dengan kebutuhan kita ya..
Buah alpukat mengandung lemak tak jenuh (lemak baik), karbohidrat rendah gula, vitamin A, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, protein, dan potassium (Samson, 1980; Andi, 2013). Buah kategori musiman yang berasal dari Amerika ini kaya manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.Â
Selain membuat kenyang, ternyata buah alpukat memiliki kandungan serat tinggi. Apabila dikonsumsi secara rutini setiap hari, asupan serat yang cukup dapat melancarkan sistem pencernaan dan mencegah berbagai penyakit seperti stroke, diabetes, kanker, obesitas, tekanan darah tinggi, hingga serangan jantung (Andi, 2013).Â
Di samping baik untuk kesehatan, karakteristik alpukat yang melembabkan kulit dapat diracik menjadi masker maupun lulur ditambah dengan bahan-bahan alami lainnya. Campuran buah alpukat yang dihaluskan lalu ditambah sedikit garam, madu, dan air lemon mampu mengangkat sel kulit mati di wajah serta bagian kulit lainnya.
Detoksifikasi Imun dan Iman
Menjaga Imun
     Buah alpukat yang memiliki karakterisitik berkulit hijau dan didalamnya terdapat daging buah bertekstur lembut ternyata memiliki kemampuan untuk memperbaiki fungsi organ hati. Buah alpukat mampu membuang racun di dalam hati atau sering disebut dengan detoks alami.Â
Alpukat mengandung glutathione yang merupakan anti oksidan terbaik untuk menangkal radikal bebas yang berasal dari udara, asap kendaraan, asap rokok, dan pestisida (www.webkesehatan.com).Â