Mohon tunggu...
Money

Mengapa Etika Diperlukan Dalam Dunia Bisnis?

4 Januari 2019   15:45 Diperbarui: 4 Januari 2019   16:07 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menurut DR. James J. Spillane SJ, etika adalah mempertimbangkan atau memperhatikan suatu tingkah laku manusia di dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih mengarah ke penggunaan akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya, dalam pengertian etika menurut DR.James J.Spillane SJ dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa etika adalah menjaga tingkah laku manusia dalam bertingkah dan berpikir secara moral.

Berbagai ahli menjelaskan dengan jelas tentang apa itu etika, bagaimana seharusnya etika diterapkan dalam kehidupan, macam-macam etika, dan pendalaman untuk setiap jenis dari etika itu sendiri, tetapi mengapa masih ada pelanggaran, penyalahgunaan, dan kesalahpahaman di dalam pelaksanaannya di dunia ekonomi dan bisnis?

Sedangkan dapat dilihat dari sisi manfaat dan keuntungan bagi konsumen, karyawan, bahkan pemilik perusahaan tidak ada yang merugikan, contohnya perusahaan yang menerapkan etika dalam berbisnis akan mendapatkan manfaat berupa kepercayaan dari pelanggannya. Manfaat dari etika bisnis akan menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran, dan secara tidak langsung kepercayaan yang muncul secara insting manusia karena tidak akan membohongi pelanggan. 

Kepercayaan pelanggan pada perusahaan pun menjadi semakin meningkat karena perusahaan dinilai sangat loyal dalam melakukan bisnis dengan pelanggan. Lebih lanjut, pelanggan pun akan merekomendasikan hasil bisnis dengan perusahaan yang baik kepada pihak-pihak lain.

KASUS: ENRON'S FALL

 Pada April 2001, majalah Fortune menyebut Enron sebagai tujuh perusahaan terbesar di U.S. dan perusahaan paling inovatif di Amerika. Enam bulan kemudian, 2 Desember 2001, Enron bangkrut, disebut sebagai kecurangan akuntansi terbesar di abad ke-20. Dua belas ribu pekerja kehilangan pekerjaan, pensiun, serta tabungan mereka yang telah diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Pemegang saham lainnya kehilangan $70 milyar ketika nilai saham menjadi nol. 

Di sisi internal, Sherron Watkins, wakil presiden Enron, telah melihat kekacauan di perusahaan dan telah berjuang menyelamatkannya dengan memberi peringatan akan apa yang sedang terjadi, namun demikian menghadapi tentangan dari sekitarnya.

Komisi sekuritas mengumumkan akan menginvestigasi entitas tujuan khusus Enron. Hari berikutnya, Fastow diberhentikan. 8 November 2001 mengumumkan akan melaporkan ulang semua laporan keuangan sejak tahun 1997. Laporan ulang tersebut diperkirakan menurunkan ekuitas pemegang saham sebesar $2.1 milyar dan meningkatkan hutang $2.6 juta. November 2001, harga saham anjlok sampai $1 per lembar, dan perusahaan jatuh atas kebangkrutan.

Dalam kasus Enron ini, perusahaan yang seharusnya dapat menangani ribuan karyawan, ratusan proyek, ribuan investor, dan miliyaran laba malah berujung pada kebangkrutan yang disebabkan oleh keegoisan beberapa pihak yang justru berasal dari internal perusahaan itu sendiri, yang mencoba untuk memimpin perekonomian di tahun-tahun dimana beberapa perusahaan yang memimpin pasar pada saat itu sedang mengalami penurunan ekonomi. Keinginannya untuk menjadi market leader malah berujung membuat tutupnya perusahaan yang bergerak di bidang gas alam itu.

Dengan anjloknya saham Enron yang hanya perlu memakan waktu 1 hari hingga nilai saham Enron hanya senilai $1, hingga membuat berbagai pekerja yang seharusnya masih bisa dapat bekerja kehilangan pekerjaannya, apabila kasus ini diputar kembali, perusahaan Enron dapat melakukan beberapa hal yang dapat membuat perusahan ini langgeng sampai di abad ke 21 ini.

Etika sendiri dibagi menjadi 2, etika umum dan etika khusus, dalam kasus ini, etika khusus layaknya diterapkan untuk mengatasi permasalahan Enron sebelum ia menginjaki tahap kolaps, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud, bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.

Penipuan yang dilakukan untuk menutup mulut auditor yang mengurus pemeriksaan keuangan perusahaannya adalah awal dari ketidakprofesionalitas seorang auditor itu, ia memilih untuk memalingkan wajahnya dan melakukan pelanggaran dari bagaimana seharusnya etika profesi yang dimiliki seorang auditor, ketidakjujuran yang mengawali kesengsaraan Enron. 

Pemalsuan kepada publik terhadap nilai sesungguhnya dari laba yang dimiliki Enron membuat kesengsaraan terhadap anak perusahaan yang berada di bawah pimpinan Enron saat itu, tidak hanya anak perusahaan, bahkan karyawan yang bergerak di bawahnya, yang berakhir pada kehilangan pekerjaan yang dialami oleh dua belas ribu lebih karyawan.

Apabila saat itu pihak yang memutuskan untuk melakukan tindak kecurangan tetap mematuhi etika profesi mereka masing-masing, maka Enron dapat melalui krisis ekonomi pada hari itu.

Kasus Enron juga melatarbelakangi munculnya Sarbanes Oxley. Sarbanes Oxley adalah nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush bulan Juli tahun 2002 lalu. Banyak yang menyebutkan bahwa undang-undang ini adalah reaksi keras regulator AS terhadap kasus Enron pada akhir tahun 2001. Inti utama dari undang-undang ini adalah upaya untuk lebih meningkatkan pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good corporate governance).

Kasus Enron Corporation terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lainnya, dalam hal ini pihak-pihak yang selama ini diuntungkan atas penipuan laporan keuangan terhadap pihak yang telah tertipu. Untuk itulah kode etik profesi harus dibuat dan terus diperbaharui untuk menopang praktik yang sehat bebas dari kecurangan. 

Kode etik mengatur anggotanya dan menjelaskan hal apa yang baik dan tidak baik dan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai anggota profesi baik dalam berhubungan dengan kolega, langganan, masyarakat dan pegawai, agar tidak hanya terjadinya kesejahteraan perusahaan, tetapi terjadinya kelanggengan dalam berbisnis dan kemakmuran karyawan yang bekerja di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun