"Kalau kekurangannya sih dari sinyal suka eror juga aplikasinya sendiri yang kadang-kadang eror. Misalnya lagi ngeinput jawaban kadang aplikasinya tidak merespon karena terkendala sinyal," keluh Yoga Argo saat diwawancarai pada Kamis (4/01/2024).
Senada dengan Yoga, siswi SMAN 17 Kabupaten Tangerang Keyza Nabila juga mengeluhkan kendala lain dari adanya peralihan sistem ujian sekolah. Keyza menuturkan, ketika ujian sekolah selesai ponsel baru bisa kembali beroperasi normal ketika sudah dimulai ulang (restart).
"Kesulitannya tuh dari aplikasinya sendiri ketika kita udah selesai ujian harus mematikan daya dan memulai ulang handphone-nya supaya bisa logout dari aplikasinya dan hal ini cukup bikin ribet," jelas Keyza Nabila saat diwawancarai di SMAN 17 Kabupaten Tangerang, Kamis (4/01/2024).
Selain beberapa kendala serta tantangan diatas, adanya peralihan sistem ujian sekolah ini ternyata juga semakin memperbesar peluang menyotek ketika ujian sekolah.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu guru SMAN 17 Kabupaten Tangerang, Adistie Satya, adanya peralihan sistem ujian sekolah ini justru semakin memperbesar peluang siswa serta siswi untuk menyontek.
"Untuk masalah sontek ketika ujian menggunakan handphone malah menurut saya peluang menyonteknya besar biasanya mereka (siswa-siswi) mengakali sistem aplikasi ujiannya supaya mereka bisa keluar dulu dari aplikasi untuk menyontek ke google. Padahal aplikasi ini sudah disistemkan untuk pengguna tidak bisa keluar dari aplikasi sebelum ujiannya selesai," ungkap Adistie Satya saat diwawancarai di SMAN 17 Kabupaten, Kamis (4/01/2024).
Kendati demikian, adanya peralihan sistem ujian ini juga membawa beberapa keuntungan bagi para guru. Adistie mengatakan, peralihan sistem ujian ini memudahkan para guru dalam mengoreksi nilai ujian siswa dan siswi.Â
"Untuk kemudahannya kita sangat terbantu pada saat pengoreksian nilai. Pada sistem ujian ini kita sudah sekalian membuat kunci jawaban pada sistem aplikasinya. Jadi, sudah ada jawaban beserta kunci jawabannya jadinya ketika ngoreksi kita tidak perlu lagi ngoreksi secara manual," jelas Adistie.
Kemudahan dari ujian sekolah yang kini menggunakan ponsel juga dirasakan oleh para siswa serta siswi. Siswa SMAN 17 Kabupaten Tangerang, Hudan Qutbi, mengatakan dengan adanya peralihan sistem ujian ini memudahkannya pada saat proses pelaksanaan ujian karena jauh lebih simpel dibandingkan ketika ujian menggunakan kertas.Â
"Untuk kelebihannya sih lebih mudah aja sih pelaksanaan ujiannya. Kita cuman tinggal memasukan username berserta password jadi nggak perlu ngisi nama lengkap kayak ujian ketika masih pakai kertas," ucap Hudan Qutbi saat diwawancarai di SMAN 17 Kabupaten Tangerang, Kamis (4/01/2024).
Penulis: Oktaviani Rizki Handayani, Mahasiswi semester 3 Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.