Mohon tunggu...
Oktaviani Rizki Handayani
Oktaviani Rizki Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, program studi Jurnalistik.

Oktaviani adalah mahasisiwi semester 3 pada program studi Jurnalistik di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Memiliki minat serta bakat pada bidang tulis menulis. Kalian bisa mengenalnya lebih lanjut di akun instagramnya @oktavnrh atau @antalogikotak. Selain itu, kalian juga bisa berkenalan dengan tulisan-tulisan lainnya di https://viarihanibersuara.medium.com/ .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Akhlak Muslim

8 Oktober 2023   15:34 Diperbarui: 8 Oktober 2023   15:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b.  Kualitas Kurikulum Agama

Kurikulum agama terdiri dari materi pendidikannya itu sendiri, kemudian apa serta bagaimana proses yang akan ditempuh dalam pengajaran materi agama tersebut, dan juga sikap, wawasan serta pengamalan agama para peserta didik. Kurikulum pendidikan agama yang baik apabila juga didudukung dengan kualitas guru agama yang tidak kalah baik akan menciptakan keberhasilan pendidikan akhlak di sekolah.

3).  Lingkungan Pendidikan di Masyarakat

Selain dalam lingkungan keluarga dan sekolah, pendidikan akhlak Muslim juga bisa terjadi serta terbangun dalam lingkungan masyrakat. Seperti namanya, yakni lingkungan masyarakat maka pendidikan ini berlangkung dalam ruang lingkup sosial. Pendidikan di ruang lingkup ini bisa ditempuh melalui lembaga pengajian, majelis taklim atau remaja masjid. Tujuan dari adanya pendidikan akhlak dalam ruang lingkup masyarakat selain untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan akhlak mulia kepada Allah juga mengajarkan masyarakat akhlak yang mulia kepada sesama manusia itu seperti apa dan bagaimana.

Itu adalah penjelasan mengenai tiga ruang lingkup pendidikan. Dalam prosesnya, penerapan pendidikan akhlak Muslim dalam ketiga ruang lingkup pendidikan itu tidaklah muda. Muncul masalah-masalah baru, seperti krisis pendidikan nasional. Krisis pendidikan nasional disebabkan oleh menurunnya akhlak dan moralitas, rendahnya lulusan pendidikan formal pada semua jenjang pendidikan dan juga karena sumber daya pendidikan yang belum optimal.

Dari ketiga persoalan yang menjadi sebab terjadinya krisis pendidikan nasional, ada satu hal yang bisa pemerintah lakukan, yaitu menghidupkan kembali pendidikan karakter bangsa yang mengakar pada agama. Dalam masalah pendidikan nyatanya memang pemerintah baik itu pemeritah pusat maupun daerah bertangung jawab menyelenggarakan pendidikan berkualitas serta pelayanan pendidikan yang berkualitas untuk bangsa. Penyelenggaraan pendidikan yagg berkualitas ini nantinya akan memberikan bimbingan kepada seluruh warga negara untuk mendapat bimbingan menganai mana yang baik dan buruk, pendidikan keimanan, alam, akhlak dan pengembangan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun