"Aku ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi negeri, tapi aku minder bisa diterima di sana."
"Kenapa harus minder?"
"Sekolahku bukan sekolah negeri maupun sekolah favorit, pengetahuan umumku jauh lebih rendah dari mereka yang sekolah di luar sana, orang tuaku tidak punya banyak biaya untuk studiku nantinya dan aku minder gagap teknologi."
Begitulah kecemasan dan kekhawatiran para santri saat ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Banyak di antara impian mereka yang tidak hanya ingin menjadi kyai, ulama' maupun ustadz namun mereka berharap bisa menjadi seorang intelek yang ulama'.
Kembali pada kata santri sendiri, menurut C.C Berg berasal dari bahasa India, shastri, yaitu orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu. Sementara itu, A.H. John menyebutkan bahwa istilah santri berasal dari Bahasa Tamil yang berarti guru mengaji.
Nurcholish Madjid juga memiliki pendapat berbeda. Dalam pandangannya asal usul kata "Santri" berasal dari kata "Sastri" sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf.Â
Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa istilah santri itu sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata "Cantrik" berarti seseorang yang selalu mengikuti guru kemana guru ini pergi menetap.
Santri adalah sekelompok orang yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan ulama. Santri adalah siswa atau mahasiswa yang dididik dan menjadi pengikut dan pelanjut perjuangan ulama yang setia. Santri bukan semata-mata karena ia sebagai pelajar, tetapi karena ia memiliki akhlak dan kepribadian yang baik.
Kehidupan santri di pesantren banyak disorot oleh masyarakat karena pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah memberikan banyak sumbangsih terhadap bangsa Indonesia baik lembaga pendidikan, lembaga keagmaan maupun lembaga sosial kemasyarakatan.
Bumi pertiwi seharusnya bangga memiliki kiai, santri dan pesantren. Pasalnya ditangan merekalah bangsa ini lahir, bangsa ini kuat, di tangan merekalah umat ini kuat dan di tangan mereka pula lah bumi pertiwi ini aman dan sejahtera.Â
Satu hal yang perlu diingat oleh kita semua bahwa founding father bangsa ini didominasi oleh mereka kaum kiai dan kaum santri. Meskipun jasa mereka tidak tercatat dalam buku sejarah, namun kemerdekaan NKRI ini fakta yang tak terbantahkan adanya eksistensi santri, kiai dan pesantren.