Mohon tunggu...
Oktavia Iswari Nur Ramadhani
Oktavia Iswari Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama: Oktavia Iswari Nur Ramadhani Nim: 44223010151 Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikir Positif pada Diri Sendiri terhadap Penilaian Orang Lain

17 Desember 2023   11:59 Diperbarui: 17 Desember 2023   11:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu situasi daripada mengevaluasinya, dan menerima kenyataan yang ada daripada pendapat yang kaku dan fanatik. Pernyataan ini dimaksudkan sebagai alternatif ketika seseorang  cenderung membuat pernyataan negatif tentang sesuatu  (Albrecht, 1994: 57) Seseorang dengan kepribadian positif  akan terus terjadi dan kita memahami sepenuhnya bahwa perubahan tidak mungkin dilakukan. Anda juga bisa menolak. Dia selalu menerima kenyataan yang ada di hadapannya. Sekalipun gagal, mereka akan mencoba lagi  pada kesempatan lain agar cita-citanya dapat tercapai (Elfiky, 2010: 224). Orang yang selalu berpikir positif tidak  pernah  takut  menerima hal-hal yang datang dari luar dirinya. Ia tidak pernah takut untuk  mengalami  perubahan. Selain itu, orang yang selalu berpikir positif mempunyai pengaruh yang kuat terhadap sikap terbuka dan segala saran serta gagasan orang lain didengarkan dan dipertimbangkan dengan matang (Arifin, 2011: 80). Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa gambaran yang tidak menghakimi mempunyai arti yang sama  dengan gambaran tentang kenyataan. Artinya, memahami betul bahwa perubahan akan terus terjadi, menerima  kenyataan yang ada,  tidak mungkin menolaknya, dan meskipun gagal, Anda bisa mencobanya lagi di lain waktu agar impian Anda bisa tercapai. takut  menerima tantangan dan menerima apa yang datang dari luar diri, kamu cukup berpikiran terbuka untuk mendengarkan dan mempertimbangkan dengan cermat semua saran dan ide  orang lain.

D. Adaptasi terhadap kenyataan Menyadari kenyataan dengan  berusaha cepat beradaptasi, menjauhi penyesalan, frustasi, mengasihani diri sendiri, dan menyalahkan diri sendiri, menerima  dan berusaha menghadapi masalah merupakan salah satu ciri  orang yang berpikir  positif. Mereka menganggap permasalahan adalah bagian hidup yang harus dihadapi (Albrecht, 1994: 57). Pemikir positif melihat masalah sebagai sebuah proses yang harus dilalui. Mereka tahu bahwa untuk sukses mereka harus mengatasi berbagai macam rintangan yang menjadi tameng bagi proses di masa depan (Aziz, 2010: 35) Dari penjelasan di atas, adaptasi terhadap  kenyataan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Kita terus-menerus berusaha beradaptasi, menjauhkan diri dari  penyesalan, frustasi, mengasihani diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, menerima dan menghadapi masalah, serta mengalaminya sebagai proses yang harus dijalani. Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan berpikir positif adalah ekspektasi positif, penegasan diri, pernyataan  tidak menghakimi, dan penyesuaian terhadap kenyataan.

Indikator Berpikir Positif

Menurut Jim Doran dan John Maxwell (1996), berpikir positif dapat  mengubah hidup  kita dan membantu kita mencapai kesuksesan dalam segala upaya yang kita lakukan. Di bawah ini beberapa indikator orang yang selalu berpikir positif (Asmani, 2009: 26-30): a.Percaya diri Orang yang berpikir positif mempunyai rasa percaya diri terhadap diri sendiri dan orang lain Masu. Berpikir positif membuat orang lebih bersedia untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi pilihan yang berbeda. 

B.Inisiatif  Rasa percaya diri juga membuat seseorang menjadi penuh spontanitas . Percaya bahwa hidup itu positif menciptakan keinginan kuat untuk mencoba hal baru.

c.Persistence Jika seseorang meyakini hal positif akan terjadi, maka ia akan terus berusaha hingga hal positif tersebut benar-benar terjadi. Meski menghadapi berbagai rintangan, jangan pernah menyerah.
d.Kreativitas Ketika pikiran seseorang terfokus pada hal-hal positif, maka timbul keinginan besar dalam diri orang tersebut untuk terus bereksplorasi, bertanya, dan mencari tantangan baru.
e. Kepemimpinan Belajar  menjadi pemimpin yang baik adalah sebuah proses yang panjang, namun  dimulai dari hubungan Anda dengan orang lain. Orang tidak ingin mengikuti orang yang tidak mereka sukai, meskipun mereka sudah lama berhenti mengikuti.
Dan jarang sekali  orang  benar-benar menyukai orang yang negatif.
f. Pembangunan Kalau berpikir positif, banyak pintu yang terbuka lebar.
Salah satu yang paling penting adalah pintu menuju peluang pertumbuhan dan pembangunan.
Sikap yang baik merangsang keinginan untuk berkembang.
g. Kemampuan Menciptakan Sesuatu Menurut W. W. Siege, tidak ada yang bisa menghalangi orang dengan pola pikir positif untuk mencapai tujuannya. Di sisi lain, tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat membantu  seseorang yang mempunyai sikap negatif. Harus kita tekankan bahwa orang yang berpikir positif bisa mencapai apapun.

Terapan Berpikir Positif 

Semua masalah bisa diselesaikan dengan berpikir positif. Berpikir positif meliputi segala bidang sesuai dengan fungsi berpikir itu sendiri, bidang tersebut antara lain (Asmani, 2009: 39-55): 

A. Keluarga Keluarga sebagai komponen kehidupan bermasyarakat yang paling dasar  adalah landasan peradaban suatu bangsa. Menerapkan pemikiran positif pada keluarga memungkinkan mereka untuk mencoba memperbaiki satu sama lain melalui bentuk refleksi diri daripada saling menyalahkan. 

B. Bisnis merupakan kegiatan komersial yang penuh tantangan baik dari segi produksi, pengelolaan, maupun diversifikasi. Bagi orang yang berpikiran positif, untung dan rugi dalam bisnis adalah hal yang wajar: Penerapan berpikir positif dalam  bisnis meliputi diversifikasi bisnis, uraian tugas, peningkatan sumber daya manusia karyawan dan diri sendiri, otonomi, pengawasan, terus menerus.
evaluasi.
C. Guru Mengajar setiap hari terkadang dapat menimbulkan rasa bosan. Berpikir Positif memungkinkan guru  dengan mudah mengatasi stres emosional dan  berpikir jernih sebelum memutuskan tindakan. Berpikir positif menuntunnya untuk lebih mengembangkan dunia pendidikan dan menikmatinya  lahir batin sebagai wujud pengabdian sosial yang luhur  dan luhur .
D. Relasi Relasi dan koneksi dalam kehidupan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Menerapkan pemikiran positif pada bisnis Anda akan menanamkan kepercayaan dalam hubungan Anda, menunjukkan kualitas dan komitmen hubungan Anda, serta mengajak Anda berkolaborasi dalam kegiatan yang  bermanfaat bagi banyak orang.
E. Pekerjaan Dalam bekerja, seseorang harus melaksanakan tugasnya yang terkadang melebihi batas kemampuannya. Orang yang selalu berpikir positif dapat membantu orang lain dan teman profesionalnya mencapai taraf hidup yang lebih baik, menjanjikan, dan dinamis.
F. Siswa Begitu banyak mata pelajaran yang  dapat menimbulkan stres bagi kebanyakan orang. Dengan menanamkan pemikiran positif pada kepribadiannya, maka mereka dapat  menjauhkan diri dari hal-hal yang berada di luar batas kewajaran, seperti membolos, pergaulan bebas, narkoba, dan lain-lain. Selain itu, manfaat dari  berpikir positif dalam pembelajaran adalah siswa menjadi lebih rajin, kecil kemungkinannya untuk menyerah pada materi yang sulit, dan lebih bersemangat untuk mengeksplorasi keterampilannya. Kita dapat menyimpulkan bahwa berpikir positif dapat digunakan  untuk menanggapi masalah apa pun dan menembus area mana pun, tergantung pada fungsi berpikir itu sendiri: keluarga, bisnis, pekerjaan, guru, hubungan, siswa, dll.

Manfaat Berpikir Positif Bagi Kesehatan Menurut Mayo Clinic (2022), berpikir positif memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Itu adalah: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun