Mohon tunggu...
Oktavia Iswari Nur Ramadhani
Oktavia Iswari Nur Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama: Oktavia Iswari Nur Ramadhani Nim: 44223010151 Fakultas: Ilmu Komunikasi Prodi: Public Relations Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   03:02 Diperbarui: 15 Desember 2023   08:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang menyebabkan korupsi?
Penyebab terjadinya korupsi antara lain: 

1. Faktor internal (dalam diri individu) terdiri dari dua aspek yaitu personal dan  sosial. Kualitas moral individu juga berperan penting dalam munculnya korupsi. Keserakahan manusia, gaya hidup konsumeris, tekanan ekonomi dan paksaan dapat membawa seseorang melakukan korupsi. Dalam ranah sosial, anggota keluarga bisa menjadi pemicu seseorang  berperilaku tidak baik.
2. Faktor eksternal (dari luar individu) terdiri atas: 

a.Sikap masyarakat

terhadap praktik korupsi. Misalnya dalam  organisasi, kesalahan individu sering kali ditutup-tutupi demi menjaga kehormatan organisasi.
b .Aspek ekonomi.
Kondisi perekonomian seringkali membuka peluang terjadinya korupsi. Ketika pendapatan tidak mencukupi kebutuhan atau terbebani masalah keuangan, tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengambil jalan pintas. Salah satunya adalah melakukan perbuatan korupsi yang tidak terpuji.
c.Aspek politik.
Praktik korupsi seperti penyuapan dan kebijakan keuangan sering terjadi. Misalnya, seseorang menyuap pemilih atau anggota partai untuk mendapatkan hak pilih.
d. Aspek organisasi.
Dari segi organisasi, aspek-aspek penyebab terjadinya korupsi  antara lain: 

- Kurangnya role model di pihak manajemen.
- Kurangnya budaya organisasi yang tepat.
- Struktur akuntabilitas lembaga pemerintah tidak memadai.
- Manajemen cenderung menyembunyikan korupsi di dalam organisasi.

Korupsi dapat digolongkan menjadi tiga bentuk berikut jika dilihat dari proses terjadinya perbuatan korupsi1. Korupsi, atau korupsi internal.
1. Korupsi  ini  terjadi karena mereka mempunyai jabatan dan jabatan di kantor ini. Bawahan tidak dapat menolak permintaan atasannya karena kewenangannya.
2. Suap (bribery, bribery), yaitu tindakan korupsi  yang melibatkan orang lain selain diri Anda sendiri (agen Anda). Perbuatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi objektivitas pengambilan keputusan  atau  pengambilan keputusan yang menguntungkan pemberi suap atau pemberi suap.
3. Praktik korupsi dalam bentuk nepotisme, yaitu kecenderungan mendasarkan keputusan pada  pertimbangan “nepotisme” dan “kekerabatan” daripada pertimbangan.

strategi dalam pemberantasan korupsi.
1. Penyempurnaan sistem. Mengingat sistem yang ada di Indonesia  masih memberikan banyak  peluang terjadinya tindak pidana korupsi. Pencegahan korupsi memerlukan upaya pembenahan sistem, misalnya dengan mendorong transparansi aparatur sipil negara melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan penerimaan gratifikasi.
2. pendidikan dan kampanye. Kampanye penyadaran dan kampanye dilakukan untuk mencegah masyarakat  melakukan tindakan korupsi. Edukasi dan Kampanye merupakan strategi pembelajaran pendidikan pemberantasan korupsi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak korupsi.
3. Menindas. Tujuan dari strategi represif ini adalah untuk membuat masyarakat takut terhadap korupsi. Upaya ini diwujudkan dalam tindakan hukum yang konsisten untuk membawa pelaku.

Dampak korupsi

Korupsi mempunyai dampak yang sangat negatif terhadap kehidupan masyarakat dan bangsa karena menimbulkan korupsi dan ketidakadilan serta mempengaruhi rasa keadilan dalam masyarakat. Penyimpangan anggaran  akibat korupsi berdampak pada kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat lokal. Pada  tingkat makro, pengalihan dana publik ke  kantong swasta telah mengurangi kemampuan negara dalam memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti pendidikan,  perlindungan lingkungan, serta penelitian dan pengembangan. Pada  tingkat mikro, korupsi  meningkatkan kekhawatiran mengenai pelayanan pemerintah yang baik  kepada masyarakat.

 Beberapa dampak korupsi antara lain:

1. Runtuhnya moralitas, etika, integritas, dan religiusitas bangsa.
2. Memberikan dampak negatif terhadap perekonomian negara.
3. Korupsi menyumbang rendahnya semangat kerja sebanyak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun