Mohon tunggu...
Oktavia Gita
Oktavia Gita Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Oktavia Gita merupakan mahasiswa yang berfokus pada program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN Walisongo Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Etika Bisnis dalam UMKM pada Masa Covid-19

20 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   18:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, pelaku bisnis harus mencari alternatif lain untuk menjaga keberlangsungan bisnis mereka. Selain itu, mereka harus menerapkan etika bisnis seperti:

  • Kejujuran. Dalam kegiatan bisnis kejujuran merupakan prinsip dasar yang harus dilakukan karena akan menjaga kepuasan pelanggan. Pelaksanaan prinsip kejujuran antara lain kesesuaian antara pelaku bisnis serta konsumen mengenai produk yang dijual dan yang di beli. 
  • Tidak diperbolehkan membandingkan produk sendiri dengan menjelekkan bisnis orang lain. Prinsip ini harus diperhatikan terlebih bagi pelaku bisnis yang telah mempunyai nama. Dengan menerapkan salah satu etika ini, maka akan terjaga pula nama baik dari bisnis itu sendiri. 
  • Tidak melakukan penimbunan barang dengan tujuan ketika suatu saat harganya naik akan memperoleh keuntungan yang besar.
  • Bisnis yang akan dan sedang dijalankan jangan sampai menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.
  • Bisnis harus dilakukan tanpa adanya unsur paksaan, dalam pelaksanaan bisnis harus dilakukan dengan adanya kesepakatan antara dua belah pihak.

Selain itu, menerapkan berbagai strategi alternatif juga diperlukan ketika berbisnis di masa pandemi Covid-19. Berikut adalah beberapa strategi alternatif yang dapat diterapkan oleh para pelaku bisnis antara lain:

  • Inovasi produk : Pembatasan sosial oleh pemerintah memaksa pelaku bisnis untuk berinovasi. Di tengah pandemi, banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan atau bahkan di PHK. Untuk bertahan, perusahaan harus melakukan terobosan baru sambil menjaga kualitas produk. Protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas, tetap harus diterapkan dalam proses produksi.
  • Peningkatan Kualitas Layanan : Kualitas layanan harus dijaga dan ditingkatkan sesuai perkembangan zaman. Pelaku bisnis dapat menjalankan layanan dari tempat usaha atau dari rumah dengan konsep work from home. Strategi ini melibatkan penggunaan jasa pesan antar seperti Gojek dan Grab untuk mengirimkan barang pesanan konsumen, serta sistem pre-order untuk membuat produk sesuai pesanan dan waktu yang ditentukan. 
  • Penggunaan Platform Digital : Di era revolusi industri 4.0, pelaku bisnis perlu beralih ke pandangan digital melaui e-commerce dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, sambil tetap melayani pelanggan tetap. Media sosial dimanfaatkan untuk promosi karena dpat menjangkau seluruh Indonesia, yang dimana strategi ini sangat sesuai digunakan di masa pademi. Para pelaku bisnis juga menerima penggunaan e-money sebagai metode pembayaran meskipun awalnya merasa kewalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun