Hidup di sarang radikalisme tidak terasa menyeramkan bagi saya. Namun saya juga menyadari ketika suatu hari nanti saya melihat orang-orang yang pernah saya kenal di IPB muncul dalam berita-berita kental radikalisme, saya akan merasa bersalah. Saya memang bersalah, karena saya hanya diam meski berada di sarang radikalisme.
Bogor, September 2019
Oktavia AC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!